Success is not final, failure is not fatal: it is the courage to continue that counts.
Winston Churchill

Mengenal Mastitis dan Cara Mengatasinya

author
Isna Triyono
Selasa, 5 Februari 2019 | 17:00 WIB
SHUTTERSTOCK |

Tidak ada kepuasan dan kebahagiaan bagi seorang ibu selain bisa menyusui bayinya.

Tapi terkadang, beberapa ibu mengalami masalah ketika menyusui bayinya. Salah satunya karena mastitis, yaitu pembengkakan payudara karena penumpukan susu di dalamnya. Hal ini menyebabkan infeksi bakteri pada saluran susu dan menyebabkan inflamasi dan pembengkakan.

Baca juga: 7 Mitos Soal Menyusui

Mastitis biasanya ditunjukkan dengan gejala:

- pembengkakan dan radang pada payudara
- kemerahan dan terasa panas
- bagian payudara terasa keras dan nyeri ketika disentuh
- sensasi terbakar saat menyusui
- untuk kasus yang berat, ibu akan mengalami demam tinggi

Berikut ini cara meredakan mastitis yang bisa kamu lakukan di rumah.

1. Minum Cairan yang Banyak

Minum cairan yang banyak dan cukup istirahat akan membuat tubuh kamu lebih rileks dan nyeri akibat mastitis bisa lebih ringan.

2. ‘Mengosongkan’ Payudara

Mengosongkan payudara setelah bayi kenyang menyusui bisa mencegah terjadinya mastitis. Dengan begitu, aliran ASI akan lebih lancar dan mengurangi pembengkakan.

3. Kompres

Gunakan kompres air hangat atau air dingin. Kamu bisa pilih mana yang lebih nyaman untuk payudaramu yang sedang bengkak.

Baca juga: Kaki Bengkak Saat Hamil, Ini Tips Mengatasinya

SHUTTERSTOCK |

4. Pijatan Ringan

Beri pijatan ringan pada payudara sebelum dan sesudah menyusui. Jika aliran ASI tersumbat, maka dengan pijatan ringan akan membuat saluran kembali lancar.

5. Biarkan Puting Mengering Setelah Menyusui

Selesai menyusui, jangan buru-buru menutup payudara dengan bra. Sebaiknya biarkan payudara mengering terkena udara untuk mengurangi kerentanan terhadap kontminasi bakteri karena sisa susu di sekitar puting.

6. Gunakan Pakaian yang Longgar

Pakaian dan bra yang longgar bisa mengurangi tekanan pada payudara. Bila perlu, lepas bra selama beberapa waktu agar payudara bisa ‘bernafas.’

 

 

Penulis Isna Triyono
Editor Isna Triyono