Love as powerful as your mother’s for you leaves its own mark to have been loved so deeply .. will give us some protection forever.
J.K. Rowling

Do’s and Don’ts Saat Mengenalkan Makanan Padat Pada Bayi

author
Isna Triyono
Selasa, 19 Maret 2019 | 10:21 WIB
SHUTTERSTOCK |

Mengenalkan makanan padat pertama kali pada bayi adalah salah satu momen krusial dalam tumbuh kembangnya.

Momen ini bisa mempengaruhi apakah kelak bayi akan tumbuh menjadi anak picky eater atau makan semua yang kamu hidangkan.

Berikut ini do’s and don’ts saat mengenalkan makanan padat pada bayi.

1. Jangan Mulai Terlalu Dini

Usia yang direkomendasikan memulai makanan padat adalah ketika bayi berusia 6 bulan.

Kenali juga tanda-tanda bayi siap menerima makanan padatnya, seperti otot leher kuat dan stabil menyangga kepala, bisa duduk tanpa bantuan, atau kepala bergerak maju ketika disodorkan sendok berisi makanan.

Baca juga: 7 Alasan Mencoba Baby Led Weaning

Meski bayi memiliki tanda-tanda tadi, namun jangan diberi makanan padat jika masih di bawah usia 4 bulan.

2. Coba Selain Serealia

Selama ini banyak orangtua beranggapan makanan padat pertama bayi adalah beras serealia.

Tapi jangan hanya serealia aja, bayi di atas usia 6 bulan butuh asupan zat besi tambahan. Kamu bisa memberinya makanan kaya zat besi seperti daging, ikan, atau telur.

3. Tetap Beri Tekstur

Di awal memberi makanan padat, beberapa orangtua memberi bayi puree dengan tekstur yang sangat lembut.

Namun sebelum 9 bulan, sebaiknya bayi mulai dikenalkan makanan bertekstur agar ia lebih mudah beralih ke makanan biasa.

SHUTTERSTOCK |

4. Jangan Memaksa

Bayi lebih pintar dari yang kamu kira. Ia cukup pandai untuk memberi tahumu jika memang ingin makan. Namun jika bayi menolak makan, jangan dipaksa karena itu akan membuat bayi dan kamu sama-sama frustasi.

Jika bayi belum mau makan, beri finger food favoritnya. Hentikan sesi makan beberapa jam, kemudian kamu bisa mencobanya lagi nanti.

Baca juga: Perhatikan, Ini 5 Tanda Bayi Lapar

5. Jangan Menunda Makanan Alergi

Allergenic food antara lain ikan, telur, kacang atau seafood. Jangan tunda memberi mereka makanan dengan risiko alergi. Berikan satu per satu selama 3-5 hari dan perhatikan reaksinya.

Lebih awal dan sering menyajikan makanan potensi alergi justru sangat baik.

 

Penulis Isna Triyono
Editor Isna Triyono