Success is not final, failure is not fatal: it is the courage to continue that counts.
Winston Churchill

Minum Teh Panas-Panas Bisa Meningkatkan Risiko Kanker

author
Hasto Prianggoro
Jumat, 29 Maret 2019 | 12:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

 

Teh dikenal memiliki berbagai khasiat kesehatan. Tetapi, minum teh yang masih panas justru bisa meningkatkan risiko kanker, lo.  

 

Teh memiliki banyak khasiat kesehatan. Selain bisa meredakan stres, teh juga bisa membantu menurunkan berat badan, bahkan melawan beberapa jenis kanker. Tetapi hati-hati, sebaiknya diamkan teh supaya agak dingin lebih dulu sebelum meminumnya. 

Studi terbaru yang dikeluarkan International Journal of Cancer menyebutkan bahwa menyeruput teh yang masih panas justru bisa meningkatkan risiko kanker esofagus. Pada studi sebelumnya, para peneliti menemukan kaitan potensial antara minuman panas (teh, matte, maupun kopi) dengan risiko kanker esofagus. Meskipun kanker esofagus bukan jenis kanker yang umum, namun sebanyak 18 ribu warga AS diketahui mengidap kanker yang satu ini.

Para dokter di bawah pimpinan Farhad Islami, MD, Ph.D dari American Cancer Society, menghabiskan waktu 10 tahun untuk melakukan studi untuk melacak kesehatan lebih dari 50 ribu warga sebuah wilayah di Iran yang dikenal sebagai wilayah dimana minum teh merupakan ritual sehari-hari. Hampir seluruh responden yang diteliti merupakan peminum teh. 

Baca juga: 4 Langkah Meningkatkan Metabolisme Tubuh

Setelah membandingkan kesehatan antara peminum teh dan mereka yang hanya minum teh sesekali, ditemukan bahwa mereka yang minum lebih dari 3 cangkir teh panas (di atas 60 derajat Celsius) sehari memiliki risiko dua kali lebih besar terkena kanker esofagus dibanding yang minum lebih sedikit.

Studi ini lebih akurat karena merupakan studi pertama yang menunjukkan suhu minuman yang berisiko memicu penyakit. Dr. Islami dan teman-temannya mengajukan teori bahwa abrasi yang terus menerus akibat minuman panas akan memicu inflamasi dan iritasi yang bisa memicu pertumbuhan kanker. 

Meski penemuan ini mengejutkan, fakta lain yang patut diketahui adalah dari 49 ribu peminum teh di studi tersebut, hanya 317 orang yang menderita kanker esofagus, yang berarti risikonya cukup kecil. Studi itu juga menemukan bahwa meski teh hitam dan teh hijau memiliki kandungan antioksidan yang bisa mengurangi risiko kanker, tedapat kandungan lain yang justru memberi reaksi sebaliknya ketika teh diracik dan diminum dalam suhu yang terlalu panas.

“Sebaiknya tunggu sampai teh agak dingin sebelum minum,” saran Dr. Islami kepada CNN seperti dikutip Reader’s Digest. 

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro