Being a parent has made me more open, more connected to myself, more happy, and more creative. I’m more discerning in what I do and how I do it. It’s just made me a better person all the way around.
Alicia Keys

Duh, Si Buyung Suka Mainin Penisnya...

author
Hasto Prianggoro
Rabu, 24 April 2019 | 12:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

 Orangtua biasanya kaget dan langsung memarahi anak bergitu melihat di Kecil bermain atau memegang-megang penisnya sendiri. Padahal, ini sebetulnya sasuatu yang wajar.

 

Memegang atau menggaruk bagian kemaluan sebetulnya merupakan hal yang normal dilakukan anak batita hingga usia 6 tahun. Bisa jadi karena mereka merasa gatal. Ketika mereka merasa nyaman, maka mereka akan menguanginya lagi. Batita laki-laki juga akan mulai menyadari ereksi secara alamiah.

Yang pertama harus dilakukan orangtua adalah memastikan tidak ada masalah kesehatan seperti gangguan kesehatan kulit, jamur, atau penyakit lain. Cari tahu jika ada gejala lain seperti anak sulit buang air kecil, sakit di area kemaluan, bengkak, ruam, atau hal lain. Jika muncul tanda atau gejala lain seperti ini, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter.

Iritasi atau ruam di sekitar kemaluan merupakan kondisi normal pada anak, khususnya mereka yang sehari-hari memakai diaper. Sebaiknya cari diaper yang ukurannya pas. Diaper yang terlalu ketat akan menimbulkan iritasi atau ruam, sementara diaper yang terlalu besar juga tidak baik karena membuat anak tidak leluasa beraktivitas.

Baca juga: Babymoon Menggunakan Pesawat, Perhatikan 5 Hal Ini

Ganti diaper lebih sering, apalagi jika anak termasuk aktif. Ini akan mencegah munculnya iritasi atau ruam di sekitar area kemaluan anak. Sesekali, biarkan anak telanjang. Jika anak tak lagi memegang atau menggaruk penisnya ketika telanjang, bisa jadi masalah muncul dari pemakaian diaper.

Jika anak tetap saja memegang atau memainkan penisnya, termasuk di depan umum, apa yang harus dilakukan? Sebaiknya jangan terlalu memperhatikan kebiasaan tersebut. Pura-pura cuek, alihkan anak ke aktivitas atau permainan lain.

Anak bisa saja memegang atau memainkan penisnya karena merasa nyaman dan menyenangkan. Orangtua sebaiknya mengajak anak berbicara tentang kapan waktu dan tempat yang tepat untuk memegang bagian tubuh intimnya itu. Misalnya ketika buang air kecil, ketika berada di toilet, dan sebagainya

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro