For me, motherhood is learning about the strengths I didn’t know I had, and dealing with the fears I didn’t know existed.
Halle Berry

3 Jurus Cegah Si Kecil Keluar Dari Boks Bayinya

author
Hasto Prianggoro
Jumat, 3 Mei 2019 | 10:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Si Kecil memanjat dan keluar dari boks tidurnya sering membuat orangtua cemas, takut jika anaknya jatuh dan cedera. Lantas, mereka pun buru-buru memindahkan tidur anak ke tempat tidur. Padahal, langkah ini tak selalu tepat.

 

Memindahkan tidur anak dari boks bayi ke tempat tidur anak tidak selalu menjadi jalan keluar. Bisa jadi, masalah yang lebih besar akan muncul karena anak sebetulnya memang belum siap tidur di tempat tidur sendiri.

“Banyak anak yang melakukan eksperimen dengan memanjat keluar dari boks bayinya. Beberapa anak melakuannya di usia 15-18 bulan. Dan mereka ini belum siap untuk tidur di tempat tidur anak sendiri,” kata Lori Strong, konsultan tidur dan pemilik Strong Little Sleepers di Austin, Texas, seperti dikutip verywellfamily.com.

“Ini sama saja memberikan kebebasan ekstra kepada anak yang, di usia ini, belum tahu dan belum bisa mengatasi hal-hal yang mungkin terjadi. Bisa-bisa malah akan muncul masalah yang lebih besar,” tabahnya.

Baca juga:  Duh, Si Buyung Suka Mainin Penisnya..

Keselamatan anak pasti menjadi prioritas utama orangtua. Tinggal bagaimana caranya mencegah anak supaya tidak keluar dari boks bayinya. Berikut beberapa tips yang bisa dicoba.

1. Jangan memberikan reaksi berlebihan saat melihat anak memanjat keluar dari boks bayinya (atau tengah mencoba memanjat keluar). Respons orangtua yang cemas atau ketakutan malah akan membuat anak makin penasaran dan mengulang tindakannya tersebut. Tetap tenang dan pastikan bahwa anak dalam posisi aman.

2. Beri tahu anak bahwa dia tak boleh memanjat dan keluar dari boks bayinya karena berbahaya. Tapi tak perlu bertele-tele, cukup katakan “Tidak boleh” ketika melihat anak tengah berupaya keluar dari boks bayinya. Kalimat “tidak boleh” yang singkat tapi tegas biasanya cukup ampuh menghentikan anak untuk meneruskan aksinya.

3. Singkirkan benda-benda yang mungkin bisa dipakai anak untuk membantunya memanjat kelar dari boks bayi sepeti boneka binatang, buku, selimut, bantal. Barang-barang ini bisa menjadi “tangga” bagi anak untuk keluar dari boks bayinya.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro