You are beautiful because you let yourself feel, and that is a brave thing indeed.
Shinji Moon

Bahaya Tidur Dengan Ponsel Menyala, Ini Alasannya

author
Hasto Prianggoro
Jumat, 19 Juli 2019 | 12:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Tidur dengan ponsel menyala, cahaya dari jam weker digital, atau TV di dekat tempat tidur bisa membuat berat badan perempuan naik signifikan.

 

Hasil studi yang dilakukan National Institutes of Health (NIH) yang dimuat di jurnal JAMA Internal Medicine menunjukkan bahwa perempuan yang tidur dengan paparan cahaya dari berbagai perangkat elektronik maupun TV di dekat tempat tidur ternyata 17% lebih besar resikonya mengalami peningkatan berat badan sebanyak 5kg selama  tahun.

Studi ini merupakan penelitian pertama yang mengaitkan antara paparan cahaya dari berbagai perangkat elektronik ketika kita tidur di malam hari dengan kenaikan berat badan pada perempuan. Penelitian dilakukan terhadap 43 ribu perempuan AS berusia 35 hingga 74 tahun.

Baca juga: Hobi Baca Sebelum Tidur? Ini Tips Memilih Lampu Baca

Salah satu faktor penyebab yang dilaporkan para peneliti adalah cahaya mampu menekan hormon tidur melatonin dan mengganggu ritme sirkadian tubuh. Dr. Jennifer Ashton, kepala koresponden medis ABC News menyarankan agar perempuan menciptakan suasana tidur yang nyaman dan sehat buat mereka sendiri.

Misalnya dengan memakai penutup mata atau masker mata. “Mereka juga sebaiknya mematikan semua perangkat elektronik, termasuk ponsel, dan alarm di kamar tidur yang bisa menimbulkan cahaya menyilaukan,” lanjut Ashton.

| SHUTTERSTOCK
Studi ini merupakan lanjutan studi sebelumnya yang menemukan adanya pola tidur tak beraturan, termasuk jam tidur dan bangun tidur yang berubah-ubah atau tidur pada jam berbeda setiap malam, yang bisa memunculkan resiko obesitas, penyakit jatung, hipertensi, kadar gula darah tinggi, dan gangguan metabolik lain.

Ini berarti jam tidur yang disarankan bagi anak-anak sebaiknya juga berlaku bagi orang dewasa. “Masalah tidur selama ini jarang diperhatikan. Padahal tidur juga bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti halnya makanan dan aktivitas fisik,” tambahnya.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro