We may not be able to prepare the future for our children, but we can at least prepare our children for the future.
Franklin D. Roosevelt

Mana Yang Lebih Baik, Tidur Kelaparan Atau Ngemil Dulu?

author
Hasto Prianggoro
Sabtu, 10 Agustus 2019 | 19:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Kelaparan maupun kekenyangan bisa membuat kita sulit tidur. Jadi, mana yang sebaiknya dipilih?

 

“Agar tidur nyenyak, sebaiknya jangan kekenyangan maupun kelaparan,” kata Dr. Lisa Moskovitz seperti dikutip womenshealthsa.co.za. Tidur dengan perut keroncongan sama tak baiknya dengan tidur dengan perut kekenyangan.

Makan menjelang tidur juga bisa menyebabkan masalah pencernaan, begah, maupun sulit tidur, yang justru bisa menurunkan level energi dan malah membuat kita merasa kelelahan. Selain itu, tidur kekenyangan juga bisa membuat berat badan bertambah, apalagi jika cemilannya tinggi kalori dan lemak.

Nah, bagaimana supaya kita bisa tidur dengan perut yang tak lapar tapi juga tak kekenyangan? Coba ukur rasa lapar dalam skala 1-10. Skala 1 berarti kekenyangan sementara skala 10 berarti kelaparan. Jika kamu merasa skala lapar di atas angka 6, sebaiknya konsumsi cemilan rendah gula dan lemak.

Baca juga: Kurangi 300 Kalori Agar Jantung Sehat

Tapi jika rasa lapar berada di bawah 5, cukup minum segelas air atau teh hangat sebelum tidur. Kebanyakan, rasa lapar menjelang tidur bukan karena perut benar-benar butuh asupan, tetapi karena rasa jenuh atau bosan semata. Jika tetap juga tak bisa menahan rasa lapar, sebaiknya pilih camilan yang rendah kalori seperti biskuit gandum, sereal, atau popcorn.

Karbohidrat dari gandum utuh akan membantu melepas serotonin di otak yang akan membuat kita merasa tenang dan siap untuk tidur. Moskovitz menyarankan untuk menjauhi makanan atau camilan yang tinggi protein atau tinggi lemak seperti roti lapis selai kacang atau popcorn asin. Pasalnya, makanan-makanan ini butuh waktu lama untuk dicerna serta malah mengganggu kualitas tidur kita.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro