When I get up and work out, I’m working out just as much for my girls as I am for me, because I want them to see a mother who loves them dearly, who invests in them, but who also invests in herself. It’s just as much about letting them know as young women that it is OK to put yourself a little higher on your priority list.
Michelle Obama

Mitos Dan Fakta Tentang Epidural

author
Hasto Prianggoro
Jumat, 25 Oktober 2019 | 16:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Ada banyak cara untuk mengatasi sakit saat melahirkan, yang paling umum adalah epidural. Epidural adalah prosedur penghilang rasa sakit dengan penyuntikan obat bius ke saraf-saraf epidural di punggung bagian bawah. Suntikan bius epidural bersifat lokal sehingga pasien tidak kehilangan kesadaran sepenuhnya.

Meski populer, masih banyak mitos yang beredar perihal suntik epidural, berikut beberapa di antaranya:


1.Mitos: Epidural bisa menyebabkan kelumpuhan atau sakit punggung permanen bagi ibu hamil.

Fakta: Komplikasi serius akibat epidural sangat jarang terjadi. Beberapa perempuan mengaku merasakan ketidaknyamanan di punggung bawah selama beberapa jam atau hari setelah prosedur.

Baca juga: Bekas Luka Caesar Cenut-Cenut? Ini Cara Meredakannya

2.Mitos: Epidural bisa memperlambat kelahiran atau meningkatkan kemungkinan melahirkan dengan Caesar.

Fakta: Tidak ada bukti kredibel yang menunjukkan bahwa epidural memperlambat proses kelahiran dan meningkatkan kemungkinan melahirkan dengan operasi Caesar. Operasi caesar disebabkan oleh faktor lain semisal bayi besar atau faktor-faktor lainnya. Epidural justru membuat perempuan merasa rileks.

3.Mitos: Waktu untuk menjalani epidural sangat terbatas

Fakta: Epidural bisa dilakukan kapan saja selama proses melahirkan, setelah didiskusikan dengan dokter.

4.Mitos: Epidural bisa melukai bayi

Fakta: Hasil studi Toledo yang dipublikasikan pada International Journal of Obstetric Anesthesia melaporkan, tak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa epidural bisa melukai bayi. Jumlah obat yang sampai ke bayi sangat sedikit sehingga tak menyebabkan luka.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro