When I come home, my daughter will run to the door and give me a big hug, and everything that’s happened that day just melts away.
Hugh Jackman

5 Kesalahan Menyimpan ASI Perah yang Tanpa Sadar Sering Dilakukan

author
Isna Triyono
Selasa, 19 November 2019 | 11:02 WIB
SHUTTERSTOCK |

ASI perah ibarat harta karun berharga bagi ibu menyusui dan bayinya.

Karena kandungannya yang luar biasa baik bagi pertumbuhan bayi, ASI perah harus disimpan dalam kondisi yang baik pula.

Karena jika lalai sedikit, bisa jadi ASI yang sudah capek-capek kita perah dan kumpulkan harus terbuang sia-sia karena kualitasnya menurun akibat kesalahan saat menyimpan ASI.

Agar tidak terjadi pada kamu, yuk simak kesalahan menyimpan ASI yang biasanya tanpa sadar sering dilakukan oleh ibu menyusui dan hal itu bisa merusak kualitas ASI.

Baca juga: Ini 3 Jenis ASI yang Ibu Produksi Selama Menyusui

1. Terlalu Penuh

Kantong plastik ASI dan botol kaca menjadi salah satu tempat favorit untuk menyipam ASI perah. Namun sering kali ibu menyimpan ASI dalam kantong plastik dan botol dengan kondisi penuh.

Jika dibekukan di freezer, massa ASI beku akan lebih besar dan berisiko membuat kantong plastik bocor atau botol beling pecah. Hal itu bisa menurunkan kualitas ASI karena tidak steril lagi.

2. Botol Kaca Tidak Kering

Kelebihan botol kaca digunakan sebagai penyimpan ASI adalah bisa dipakai berulang. Namun kamu harus pastikan botol kaca dicuci dengan bersih dan kering sempurna sebelum digunakan lagi untuk menampung ASI.

Botol kaca yang belum kering, meski hanya ada sedikit sisa air di dalamnya, jika tercampur dengan ASI bisa berisiko membuat ASI terkontaminasi bakteri.

3. Memanaskan ASI dengan Microwave

Mungkin banyak yang berpikir memanaskan ASI dengan microwave adalah cara cepat dan praktis. Namun cara ini justru akan merusak kandungan gizi dalam ASI.

Sebaiknya panaskan ASI dengan alat khusus atau direndam dalam wadah berisi air panas. Untuk ASI beku, simpan terlebih dahulu di rak bawah kulkas. Setelah mencair, barulah panaskan dengan cara direndam dalam air panas.

Baca juga: Warna ASI Berubah? Mungkin Ini Penyebabnya

4. Membekukan Kembali Sisa ASI

ASI beku yang telah dicairkan sebaiknya tidak kembali dibekukan karena akan merusak kandungan ASI. Nilai gizi ASI bahkan bisa hilang.

Agar ASI beku tak bersisa, sebaiknya simpan dalam ukuran yang biasa bayi minum. Ukuran minum ASI tentu akan berubah seiring bertambahnya usia bayi dan kamu harus selalu perhatikan akan hal itu.

5. Menyimpan ASI berdekatan Dengan Daging

Tidak semua ibu memiliki kulkas khusus untuk menyimpan ASI beku. Namun bukan berarti kamu bisa menyimpan ASI dalam kulkas bersamaan dengan bahan makanan lain, terutama daging.

ASI yang disimpan berdekatan dengan bahan makanan lain, terutama daging, bisa memperbesar risiko terkontaminasi bakteri dan menurunkan kualitas ASI.

 

 

Penulis Isna Triyono
Editor Isna Triyono