Keep your face always toward the sunshine, and shadows will fall behind you
Walt Whitman

Duh... Si Kecil Kok, Malas Banget, Sih?

author
Hasto Prianggoro
Kamis, 21 November 2019 | 16:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Anak terlihat tak bergairah dan enggan bermain bersama teman-temannya. Benarkah ia pemalas?

Lazimnya, batita dan balita punya energi berlebih dan aktif kesana-kemari. Mereka juga sangat antusias setiap kali menemukan hal-hal baru. Bagaimana jika si Kecil terlihat malas dan tidak antusias beraktivitas bersama teman-temannya? Benarkah mereka memang pemalas? Apa yang harus dilakukan orangtua?

1. Cek kesehatannya

Terlihat malas bisa jadi merupakan manifestasi adanya gangguan kesehatan yang membuat anak cepat lelah sehingga tidak antusias untuk beraktivitas bersama teman-temannya. Bawa anak ke dokter, jelaskan kebiasaan-kebiasaan si Kecil yang dirasa tak lazim bagi anak seusianya. Dokter akan merujuk pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui dan memastikan ada tidaknya masalah kesehatan pada si Kecil.

Baca juga: Keasyikan Bermain Bikin Anak Sembelit

2. Ubah jam tidurnya

Lelah karena kurang tidur bisa juga membuat anak jadi malas beraktivitas. Lalu, orangtua menganggap anak malas. Padahal, yang harus dilakukan orangtua adalah mengubah jam tidur anak. Misalnya, minta anak masuk ke kamar tidur 15 menit sebelum jam tidur selama beberapa hari sampai mereka terbiasa. Evaluasi apakah terdapat perubahan pada anak dari yang semula terlihat lesu menjadi lebih bergairah. Jika hasilnya terlihat positif, teruskan cara ini dan buat menjadi jadwal tidur permanen.

3. Pahami minatnya

Tak hanya anak-anak, orang dewasa pun tak akan tertarik melakukan sesuatu yang tidak menarik minat mereka. Coba cek, jangan-jangan anak memang tak punya minat terhadap aktivitas sehari-harinya. Jika ternyata betul, coba ubah aktivitas anak sesuai minat atau apa yang ia suka.

| SHUTTERSTOCK
4. Beri pujian

Setiap kali anak terlihat antusias atau bergairah melakukan sebuah aktivitas, misalnya bermain bersama teman-temannya, orangtua sebaiknya memberi pujian. Minta anak untuk mengulangi aktivias tersebut sampai menjadi sebuah kebiasaan.

5. Orangtua harus konsisten

Anak sangat memperhatikan apa saja yang dilakukan orangtua. Mereka juga akan menirukan apa-apa yang dilakukan orangtua. Itu sebab, orangtua sebaiknya konsisten, termasuk dalam memberikan pujian, dorongan, atau jadwal harian kepada anak dalam rangka melecut semangat dan membuang rasa malas anak. Misalnya, pujian yang diberikan kepada anak karena telah melakukan hal-hal baik sebaiknya terus dilakukan secara konsisten. Dengan begitu, anak akan tumbuh menjadi seorang anak muda yang fokus dan penuh semangat.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro