When I get up and work out, I’m working out just as much for my girls as I am for me, because I want them to see a mother who loves them dearly, who invests in them, but who also invests in herself. It’s just as much about letting them know as young women that it is OK to put yourself a little higher on your priority list.
Michelle Obama

Sering Dikira PMS, Kenali Gejala dan Penyebab Endometriosis

author
Ratih Sukma Pertiwi
Kamis, 20 Februari 2020 | 12:00 WIB
Endometriosis sering dikira sindrom premenstruasi. | SHUTTERSTOCK

Rasa nyeri di sekitar pinggang dan panggul sering diartikan sebagai pertanda bakal datangnya menstruasi atau premenstrual syndrom (PMS). Padahal ternyata bisa jadi itu salah satu tanda endometriosis. Apa, sih, endometriosis dan bagaimana gejalanya?

Setiap bulan terjadi penebalan pada dinding rahim (endometrium) sebagai persiapan pembuahan. Jika tidak terjadi pembuahan, lapisan tersebut akan luruh dan keluar sebagai darah menstruasi.

Nah, dalam kasus endometriosis, jaringan tersebut justru tumbuh dan menebal di luar rahim. Saat menstruasi jaringan tersebut luruh namun darahnya tidak dapat keluar karena tidak berada dalam rahim.

Akibatnya muncul peradangan pada organ intim dan gejala endometriosis lainnya, seperti:

  • Nyeri di seputar pinggang, panggul, hingga punggung.
  • Nyeri hebat saat menstruasi.
  • Rasa sakit saat berhubungan intim.
  • Menstruasi tidak teratur, bisa sangat panjang dengan volume darah berlebihan.
  • Nyeri saat buang air kecil atau besar.
  • Darah pada urine atau feses.
  • Gangguan pencernaan, seperti diare, sembelit, mual.

 

Baca juga: Nyeri Hebat Saat Menstruasi, Ini Sebab Yang Harus Diwaspadai

 

Apa saja, sih, yang menjadi penyebab munculnya endometriosis?

1.Menstruasi Retrograde

Darah menstruasi yang mengandung sel endometrium bukan mengalir ke luar tubuh melalui vagina, tetapi justru berbalik arah dan masuk melalui tuba falopi ke rongga panggul.

Kemudian sel endometrium dalam darah menstruasi tesebut menempel pada dinding panggul, tumbuh dan menebal sehingga menyebabkan perdarahan selama menstruasi.

2.Luka Caesar

Setelah operasi persalinan caesar, bisa saja sel endometrium menempel pada sayatan bedah.

 

Baca juga: Bekas Luka Caesar Cenut-Cenut? Ini Cara Meredakannya

 

3.Gangguan Imun

Masalah pada sistem kekebalan tubuh bisa membuat sel-sel abnormal terus tumbuh di luar rahim.

 

Baca juga: Arti 6 Warna Darah Menstruasi

 

4.Genetik

Perempuan dengan anggota kaluerga memiliki riwayat endometriosis lebih berisiko menderita endometriosis juga.

5.Lingkungan

Radikal bebas bisa memengaruhi respon daya tahan tubuh dan menimbulkan berbagai penyakit, termasuk endometriosis.

 

Baca juga: Waspadai 6 Gejala Haid yang Tidak Normal

 

6.Perubahan Sel yang Belum Matang

Kadar hormon estrogen yang belum seimbang memengaruhi sel yang belum matang menjadi sel endometrium.

7.Perpindahan Sel Endometrium

Peredaran darah atau sistem limfatik dapat memindahkan sel endometrium ke bagian tubuh lainnya.

 

Endometriosis harus segera ditangani agar tidak berpengaruh pada kesuburan, seperti sulit hamil atau impotensi. Yuk, periksakan kesehatan reproduksi kamu ke dokter secara rutin.

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi