When I get up and work out, I’m working out just as much for my girls as I am for me, because I want them to see a mother who loves them dearly, who invests in them, but who also invests in herself. It’s just as much about letting them know as young women that it is OK to put yourself a little higher on your priority list.
Michelle Obama

Tips Peralihan dari ASI ke Susu Tambahan

author
Ratih Sukma Pertiwi
Sabtu, 18 Juli 2020 | 12:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

 

Setelah dua tahun terbiasa menyusu ASI, tentu anak butuh beradaptasi ketika beralih ke susu tambahan. Hm, gimana, ya, caranya beralih dari ASI ke susu tambahan tanpa harus banyak drama?

Beralih dari ASI ke susu tambahan. Kelihatannya sama-sama mudah, ya, sama-sama memberi susu. Tapi praktiknya, wah bisa jadi drama puluhan seri.

Menyusui bukan hanya memberikan asupan, tapi kelekatan antara Bunda dan anak yang tak tergantikan. Maka ketika proses tersebut harus terhenti atau anak mesti disapih dan beralih ke susu tambahan, maka butuh waktu dan kesabaran.

Nah, buat bunda-bunda yang ingin tahu tips menyapih anak dan mengenali tanda-tanda anak siap disapih bisa membaca artikel Ini Tandanya Si Kecil Sudah Siap Disapih

Selain mengetahui tanda-tanda anak siap disapih, ada beberapa persiapan yang sebaiknya Bunda lakukan saat anak beralih dari ASI ke susu tambahan.

Dengan begitu, peralihan bisa berjalan lancar dan nutrisi anak pun tetap terpenuhi dengan optimal.

1.Tetap Berikan ASI Berselang Susu Tambahan

Jangan langsung stop pemberian ASI, Bunda. Lebih baik lakukan peralihan bertahap. Jadi Bunda tetap berikan ASI beberapa kali sehali, dan diselingi susu tambahan, misalnya dua kali dulu.

Lama kelamaan pemberian susu tambahannya diperbanyak, ASI-nya yang dikurangi, dan demikian seterusnya sampai anak bisa diberikan full susu tambahan.

2.Hentikan Kebiasaan Perlahan

Jika biasanya anak minum ASI saat mau tidur siang atau malam, coba sesekali ganti ritual tersebut dengan memberikan susu tambahan di botol, tetapi Bunda tetap menemaninya, ya, sambil melakukan aktivitas yang menarik bagi anak, misalnya membacakan cerita.

Trik ini nggak mudah dilakukan karena seringkali anak malah menangis dan rewel. Jangan paksa anak, ya, Bunda. Perlahan-lahan saja dicoba sampai anak benar-benar nyaman.

 

Baca juga: ASI Akan Berkurang dan Berubah Rasa Saat Hamil?

 

3.Cari Tempat dan Suasana Baru

Anak biasanya menyusu ASI di kamar Bunda. Nah, coba Bunda berikan susu tambahan di tempat yang berbeda, entah di kamar anak atau di sofa.

Kebiasaan baru ini bisa berfungsi sebagai pertanda bagi anak bahwa ia akan menerima sesuatu yang baru, dan perlahan-lahan anak pun akan menerima.

 

Baca juga: Merasa ASI Tak Maksimal, Cek Pelekatan Menyusui yang Tepat Ini

 

4.Nutrisi Susu Tambahan

Pilih nutrisi susu tambahan yang benar-benar diperlukan, cocok, dan disukai anak. Awalnya Bunda boleh mencoba beberapa brand, untuk mengetahui mana yang paling cocok, lho.

5.Timbul Keluhan Kesehatan

Bisa jadi peralihan ASI ke susu tambahan bisa menimbulkan keluhan kesehatan, seperti sembelit, kembung, alergi. Konsultasikan ke dokter anak jika keluhan tidak berangsur membaik.

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi