When I come home, my daughter will run to the door and give me a big hug, and everything that’s happened that day just melts away.
Hugh Jackman

Microsleep Sebaiknya Tidak Disepelekan, Sangat Berbahaya Saat Berkendara

author
Ruth Sinambela
Kamis, 18 November 2021 | 05:33 WIB
Istirahat yang Cukup dan Berkualitas Sangat Penting Sebelum Berkendara | Shutterstock

Akhir-akhir ini microsleep, yaitu kondisi tidur yang berlangsung sangat sebentar atau hanya beberapa detik, tengah menjadi pembicaraan pasca kecelakaan mobil yang diakibatkan oleh supir yang mengantuk beberapa waktu yang lalu. Kondisi ini pula yang diduga menjadi penyebab kecelakaan mobil yang menewaskan selebritis Vanessa Angel dan Suami. Juga satu hari setelahnya yaitu pada kecelakaan mobil di tol Ngawi Kertosono yang juga menewaskan 1 orang.

Baca Juga: Nggak Perlu Obat, 8 Tanaman Ini Bikin Kamu Tidur Nyenyak

Pemicu microsleep

Penyebab microsleep sangat beragam, namun dipercaya microsleep terjadi ketika sebagian otak tertidur sementara bagian lainnya tetap terjaga. Selain karena kelelahan atau kurang tidur, beberapa kondisi kesehatan berikut ini diyakini dapat menjadi pemicu microsleep.

  • Orang dengan gangguan tidur atau insomnia, pada siang hari seringkali merasa kelelahan dan tidak menyadari ketika mengalami microsleep. Oleh karena itu sangat disarankan agar penderita insomnia tidak berkendara jarak jauh, atau ketika berkendara jarak jauh sebaiknya tidak berkendara sendiri.
  • Gangguan apnea tidur obstruktif yaitu kondisi saat tidur yang mengakibatkan penyumbatan di saluran napas bagian atas sehingga otak tidak menerima cukup oksigen. Hal ini dapat memicu kantuk di siang hari dan dapat menjadi alasan terjadinya microsleep.
  • Terakhir adalah gangguan tidur narkolepsi. Yaitu kondisi mengantuk ekstrem atau terus-menerus pada siang hari, sehingga menyebabkan tidur terputus-putus beberapa kali.

Apabila mengalami ciri-ciri kondisi di atas sebaiknya segeralah berkonsultasi pada ahlinya agar dapat dilakukan pengobatan.

Beristirahatlah Sejenak Ketika Merasa Lelah Saat Berkendara | Shutterstock

Microsleep dapat terjadi di manapun dan kapanpun

Bukan hanya saat mengendarai kendaraan, namun microsleep dapat terjadi pada aktivitas sehari-hari, seperti saat bekerja, sekolah, dan lain sebagainya. Namun karena microsleep yang terjadi ketika berkendara sangat membahayakan, maka ada baiknya untuk lebih diperhatikan agar pencegahan pun dapat dilakukan. Apabila Bunda, Ayah, atau siapapun mengalami ciri-ciri microsleep seperti menguap berlebihan, tubuh tiba-tiba tersentak, tak mampu menjaga mata tetap terbuka, tidak dapat menerima informasi, juga tatapan kosong, sebaiknya segera mengakui kalau tubuh mengisyaratkan untuk beristirahat, jangan sampai memaksakan diri untuk terus terjaga yang akhirnya malah membahayakan diri dan orang lain.

Baca Juga: Mau Tidur Lelap? Konsumsi 8 Vitamin dan Mineral Ini

Rutinitas tidur yang baik sangat disarankan untuk mencegah terjadinya microsleep

Pada orang dewasa, jam tidur normal adalah 7-9 jam per hari, namun demikian kualitas tidur pun harus diperhatikan. Karena tanpa kualitas tidur yang baik kemungkinan kelelahan ataupun mengantuk di siang hari tetap dapat terjadi. Membiasakan untuk tidak tidur terlalu larut, dan membuat suasana yang nyaman saat tidur juga dapat meningkatkan kualitas tidur. Selain itu, menghindari konsumsi kafein saat mendekati waktu tidur sangat disarankan.


Mengingat betapa berbahayanya microsleep ketika berkendara, ada baiknya memastikan kondisi tubuh sebelum melakukan perjalanan jauh maupun dekat. Misalnya ketika tubuh rasanya kelelahan dan mengantuk, sebaiknya meminta bantuan orang lain untuk menemani atau menggantikan peran sebagai supir. Atau apabila terpaksa berkendara sendiri, ambillah waktu 30-60 menit untuk tidur sebelum memulai perjalanan. Hal ini dapat mencegah microsleep saat berkendara.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela