Being a parent has made me more open, more connected to myself, more happy, and more creative. I’m more discerning in what I do and how I do it. It’s just made me a better person all the way around.
Alicia Keys

Donor ASI, Amankah?

author
Ruth Sinambela
Rabu, 26 Januari 2022 | 15:03 WIB
Lakukan Penyimpanan ASIP yang Baik dan Memenuhi Persyaratan apabila Bunda Hendak Mendonorkan ASI | Shutterstock

Merupakan anugerah yang tak terhingga ketika Bunda dapat memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada si kecil, bahkan hingga berlebih. Kenyataannya, banyak sekali Bunda yang sangat mengidamkan hal tersebut, namun memiliki keterbatasan yang membuat produksi ASI tak dapat mencukupi bahkan tak dapat diproduksi sama sekali.

Banyak alasan yang menyertai hal tersebut. Namun satu yang pasti, semua Bunda pastilah ingin bisa memberikan yang terbaik bagi buah hatinya.

Baca Juga: Bolehkah ASIP Berbau Tengik Dikonsumsi?

Bagaimana dan di mana Bunda bisa mendonorkan ASIP?

Walau di Indonesia sampai saat ini belum memiliki Bank ASI yang dapat menampung dan menyalurkan ASI Perah (ASIP). Bunda yang memiliki banyak stok ASIP dan ingin mendonorkannya bagi anak-anak yang membutuhkan, dapat menghubungi komunitas maupun yayasan penggiat donor ASI.

Berikut ini beberapa komunitas, yayasan, maupun lembaga yang dapat membantu Bunda menyalurkan ASIP ke tangan yang paling membutuhkan:

  • @lactashare
  • @donorasiinfo
  • @donorasiindonesia

Bunda dapat langsung mengunjungi juga menghubungi akun tersebut untuk mendapatkan informasi seputar persyaratan maupun langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mendonorkan ASIP Bunda, ya.

Baca Juga: Tips Memilih Kantong ASI dan Rekomendasinya

Bank ASI di Luar Negeri Memiliki Alat Pasteurisasi untuk Menjamin ASIP Steril dan Aman Digunakan | Shutterstock

Memberi dan menerima donor ASI dengan aman

Pada dasarnya, mengonsumsi ASIP donor terbilang aman, Bun. Asal, pemberian donor telah melalui serangkaian proses pemeriksaan (screening) untuk memastikan kebersihan dan keamanannya.

ASI yang telah didonorkan juga sebaiknya dipasteurisasi, yang dapat Bunda lakukan sendiri di rumah, untuk menghilangkan virus maupun organisme lain penyebab infeksi yang terdapat di dalamnya.

Komunitas dan yayasan yang memfasilitasi pertemuan antara pendonor dan penerima donor, sekarang ini juga telah memberikan persyaratan yang aman, sehingga ASI yang didonorkan juga dapat digunakan dan bermanfaat secara optimal.

Selain itu di negara-negara maju yang sudah memiliki banyak Bank ASI, ibu menyusui yang memberikan donor ASI biasanya akan melewati tahap tes penyakit terlebih dahulu. Donor ASI bisa diterima dan dikatakan aman apabila sudah melalui serangkaian proses pemeriksaan tersebut, Bun.

Jangan Ragu untuk Mendonorkan ASIP Bunda yang Berlebih untuk Anak-anak yang Membutuhkan | Shutterstock

Mungkin ini pula yang pada akhirnya menjadi salah satu masalah utama dalam mendirikan Bank ASI di Indonesia. Pendanaan yang tak sedikit dan diperlukannya banyak tenaga kesehatan profesional untuk memeriksa, menjaga, dan memproses kegiatan donor ASI. Belum mampu diatasi sekarang ini. Sebenarnya, dukungan dan peran pemerintah mengenai masalah ini juga sangat dibutuhkan.

Apalagi, ASI merupakan sumber makanan utama bagi anak-anak yang kelak akan menjadi penerus bangsa dan negara. Setuju, Bun?

Baca Juga: Busui Minum Kopi. Boleh Nggak, sih?

Bagaimanapun, selagi Bunda mampu dan ingin mendonorkan ASI, segeralah hubungi perantara atau komunitas yang terpercaya untuk dapat menjadi penghubung Bunda dan calon penerima ASI, ya. Begitu pula Bunda yang tengah mencari dan sangat membutuhkan ASI untuk si kecil, pasti akan ada penolong yang datang lewat kerja keras dan keyakinan mu, oleh karena itu tetap semangat ya, Bunda!

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela