You have a lifetime to work, but children are only young once.
Polish Proverb

3 Macam Bentuk Kaki Si Kecil yang Perlu Bunda Perhatikan

author
Ruth Sinambela
Kamis, 10 Februari 2022 | 15:44 WIB
Sebaiknya Anak Belajar Berjalan tanpa Menggunakan Alas Kaki Terlebih Dahulu | Shutterstock

Bentuk kaki si kecil agak berbeda dengan anak sebayanya? Tidak perlu bingung atau khawatir, Bunda. Apabila Bunda melihat perbedaan pada kaki si kecil, bisa jadi hal tersebut hanya sementara, atau tidak permanen.

Nah, untuk itu, ada baiknya Bunda berkenalan dengan berbagai bentuk kaki anak yang memerlukan perhatian khusus, berikut ini!

Bentuk kaki “O”

Bentuk kaki bayi yang menyerupai huruf “O”, merupakan bentuk kaki yang normal terjadi pada anak-anak berusia di bawah 3 tahun, Bun. Nantinya, ketika si kecil berusia 7 sampai 8 tahun, bentuk kaki O akan menghilang dengan sendirinya.

Baca Juga: Kondisi Flat Foot atau Kaki Rata, Berbahaya atau Tidak?

Biasanya, bentuk kaki “O” pada anak merupakan efek dari posisinya saat masih di dalam kandungan. Namun, apabila bentuk kaki “O” tetap tidak hilang setelah si kecil berusia 8 tahun, bahkan permanen, maka bisa jadi bentuk kaki ini diakibatkan oleh kekurangan vitamin D selama masa kehamilan, penyakit Blount, atau kelainan genetik. Walaupun, hal ini jarang sekali terjadi.

Mengonsumsi vitamin D, dan rutin memeriksakan si kecil ke dokter anak, adalah salah satu cara untuk mencegah bentuk kaki “O” pada anak menjadi permanen. Tidak memerlukan operasi, bentuk kaki “O” si kecil akan menjadi normal hanya dengan latihan fisik yang disarankan oleh dokter, Bun.

Telapak Kaki Rata Banyak Dijumpai pada Anak-anak | Shutterstock

Bentuk kaki “X”

Seperti pada bentuk kaki “O”, bentuk kaki “X” biasanya juga akan kembali normal saat anak berusia 7 sampai 8 tahun. Perawatan hampir tidak pernah diperlukan karena kaki biasanya lurus dengan sendirinya.

Namun, kondisi ini dapat juga diatasi dengan bantuan terapi menggunakan perangkat seperti kawat, belat, dan sisipan sepatu. Dalam kasus yang jarang terjadi di mana anak-anak memiliki gejala seperti nyeri atau kesulitan berlari, pembedahan dapat dipertimbangkan setelah usia 10 tahun, Bun.

Baca Juga: Kaki Bengkok Pada Bayi di Bawah 18 Bulan, Normal Kah?

Radang sendi, kelainan genetik, cedera lutut, penyakit rakitis, infeksi tulang, dan obesitas, merupakan beberapa penyebab bentuk kaki “X” pada anak-anak. Nantinya dengan pemeriksaan, penanganan lewat terapi, maupun pengobatan yang tepat, bentuk kaki “X” dapat kembali normal.

Kecanggihan Teknologi Memungkinkan Si Kecil yang Memiliki Masalah dengan Bentuk Kaki Bisa Menjalani Terapi dan Menggunakan Alas Kaki yang Sesuai | Shutterstock

Bentuk kaki rata, atau flatfeet

Saat lahir, telapak kaki bayi memang berbentuk rata, Bun. Lengkungan pada kaki si kecil baru akan terbentuk saat berusia 5 tahun. Biasanya, kondisi flatfeet tidak menyebabkan masalah. Namun, apabila si kecil merasa tidak nyaman apalagi merasa kesakitan, Bunda dapat mempertimbangkan untuk menjalani pengobatan.

Menggunakan alas sepatu alternatif yang dimasukkan ke dalam sepatu anak agar terbentuk arch, atau bagian telapak kaki yang melengkung dan berfungsi agar berat badan anak tertopang rata di kedua telapak kakinya, dapat dilakukan. Bahkan sekarang ini, sepatu khusus untuk anak dengan telapak kaki rata, juga sudah banyak dijumpai, dan mudah didapatkan.

Baca Juga: Ini Alasan Bayi Sebaiknya Belajar Berjalan Tanpa Alas Kaki

Perlu disyukuri bahwa seiring berkembangnya kecanggihan teknologi di zaman sekarang ini, permasalahan bentuk kaki anak jadi dapat ditangani dengan baik. Baik dari sisi medis, seperti pengobatan. Maupun perlengkapan terapi, yang dibutuhkan oleh anak, dalam mengembalikan bentuk kakinya, seperti alas kaki khusus, maupun alat bantu untuk memperbaiki bentuk kaki.

Gunakanlah alat-alat terapi maupun obat-obatan yang telah direkomendasikan oleh dokter ya, Bun. Jangan sampai tergiur dengan berbagai iklan yang menjual bebas peralatan untuk terapi bentuk kaki anak. Tetaplah berkonsultasi pada dokter untuk mendapatkan alat terapi yang sesuai dengan kondisi si kecil ya, Bunda.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela