When I get up and work out, I’m working out just as much for my girls as I am for me, because I want them to see a mother who loves them dearly, who invests in them, but who also invests in herself. It’s just as much about letting them know as young women that it is OK to put yourself a little higher on your priority list.
Michelle Obama

Benarkah Sperma Encer Menyebabkan Sulit Hamil?

author
Ruth Sinambela
Jumat, 10 Juni 2022 | 15:00 WIB
Sperma encer menyebabkan sulit hamil? | Shutterstock

Kondisi sperma encer atau cair sering kali dikatakan sebagai salah satu penyebab sulitnya terjadi kehamilan. Namun, bagaimana sebenarnya fakta yang diyakini para ahli mengenai kondisi sperma yang encer? Benarkah sperma encer atau cair tidak dapat membuat Bunda hamil? Yuk, simak pembahasannya berikut ini, Bun.

Baca Juga: Fakta Menarik Seputar Air Mani dan Sperma yang Perlu Bunda Ketahui

Ciri-ciri sperma yang baik

Faktanya, apabila Ayah memeriksakan sperma di laboratorium, maka salah satu faktor yang akan diamati adalah kekentalan sperma, atau lebih sering disebut sebagai viskositas sperma. Dimana petugas laboratorium akan mengidentifikasi viskositas sperma apakah normal atau tidak. Selain itu, pada analisa sperma, nantinya akan dihitung pula berapa lama waktu yang dibutuhkan sampel sperma hingga mencair atau likuifaksi.

Berikut ini merupakan ciri-ciri sperma yang baik, seperti dilansir dari Mayo Clinic:

  • Jumlah sperma di atas 15 juta setiap milimeter semen atau air mani.
  • Memiliki sedikitnya 40 persen sperma yang dapat bergerak atau berenang dengan baik. Faktor ini biasa disebut sebagai motilitas sperma, Bun.
  • Memiliki struktur sperma yang lengkap dan sempurna.
  • Waktu likuifaksi 15-20 menit.
  • Memiliki kadar pH basa, atau sekitar 7,2 – 7,8.
  • Jumlah air mani sekitar 2 – 5 ml.

Sperma cair atau encer hanya dapat dilihat dan diperiksa di laboratorium | SHUTTERSTOCK

Sperma encer dan cair

Pada umumnya sperma memang berupa cairan kental dan lengket mirip gel, Bun. Namun tak dapat dipungkiri kalau sperma yang dihasilkan oleh banyak pria tak melulu kental, karena sering ditemui sperma dengan konsistensi encer atau cair.

Baca Juga: Mengenal Oligospermia yang Menjadi Salah Satu Penyebab Infertilitas

Namun, bukan berarti seorang pria akan selalu menghasilkan sperma cair. Karena biasanya, sperma cair atau encer sebenarnya dapat terjadi karena adanya masalah kesehatan atau gaya hidup yang tidak sesuai. Terutama ketika sperma terlihat lebih encer, cair, atau berair dari biasanya. Kemungkinan besar hal ini disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini, Bun:

  • Terlalu sering ejakulasi
  • Jumlah sperma rendah atau di bawah normal, kondisi ini lebih dikenal sebagai oligospermia.
  • Sperma yang keluar saat pra-ejakulasi, sehingga sperma hanya keluar sedikit karena air mani yang keluar sedikit, belum semua.
  • Ejakulasi terbalik, atau kondisi dimana saat orgasme sperma tidak keluar maksimal melalui ujung penis, melainkan masuk ke kandung kemih.
  • Kurang asupan zinc.
  • Kekurangan fruktosa.

Meski sperma yang encer sangat mungkin mengandung jumlah sperma yang lebih sedikit daripada kondisi sperma yang kental, namun bukan berarti sperma yang encer tak bisa membuahkan kehamilan, lho. Karena walau air mani encer bukan berarti spermanya berkualitas buruk. Maka apabila sperma yang dihasilkan baik dan sehat, sperma tetap dapat melakukan pembuahan pada sel telur, Bunda.

Menjalankan pola makan dan gaya hidup sehat terbukti dapat memperbaiki kualitas sperma | SHUTTERSTOCK

Bagaimana mengatasi sperma encer?

Walau tak perlu terlalu dikhawatirkan, Ayah dapat melakukan beberapa hal berikut ini untuk mengembalikan konsistensi atau viskositas sperma agar kental dan berkualitas:

  • Atur ejakulasi setiap hari agar tidak terlalu sering. Dibutuhkan waktu sekitar 5 jam  untuk mengembalikan konsistensi sperma, dan 70 hari agar sperma di dalam testis matang dan sempurna.
  • Menjalankan pola makan dan gaya hidup sehat. Penuhilah asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang, istirahat yang cukup, juga rutin berolahraga.
  • Mengenakan pakaian dalam yang nyaman atau tidak terlalu ketat.
  • Tidak terlalu lama mengendarai motor, atau berendam dalam air panas.

Apabila konsistensi atau viskositas sperma yang dihasilkan tetap encer, cair, dan Bunda juga Ayah mengalami kesulitan untuk mendapatkan kehamilan, sebaiknya segeralah berkonsultasi ke dokter kandungan untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan yang tepat ya, Bun.

Baca Juga: Sperma Bisa Dibekukan? Apa Tujuan dan Manfaatnya?

Kabar baiknya, kini semakin banyak perawatan yang dapat dilakukan untuk bisa menghasilkan sperma yang baik, sehat, dan berkualitas, Bun. Sehingga Bunda dan Ayah tak perlu ragu lagi menemui dokter untuk mendapatkan berbagai kesempatan yang diperlukan, demi kehadiran buah hati di keluarga tercinta. Semangat Bunda dan Ayah!

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela