Keep your face always toward the sunshine, and shadows will fall behind you
Walt Whitman

Kapan Si Kecil Boleh Diajak Berolahraga di Gym?

author
Ruth Sinambela
Senin, 22 Agustus 2022 | 11:00 WIB
Melakukan olahraga dapat mengoptimalkan tumbuh kembang dan kesehatan anak. | Shutterstock

Rutin melakukan olahraga memang sangat disarankan baik untuk orang dewasa maupun anak-anak, Bun. Khususnya bagi anak, melakukan aktivitas fisik dipercaya dapat mengoptimalkan tumbuh kembang juga menjaga kesehatan tubuhnya. 

Didasari kesadaran yang semakin tinggi dari orang tua akan hal tersebut, disertai pula edukasi yang makin mudah didapat mengenai pentingnya berolahraga bagi anak, kini pusat kebugaran pun makin terdorong untuk menyediakan aktivitas olahraga khusus untuk anak-anak, seperti gymnastic, yoga, atletik, renang, dan lain sebagainya.

Kalau Bunda  termasuk orang tua yang rajin berolahraga, khususnya melakukan olahraga di pusat kebugaran atau gym, mungkin Bunda juga sudah pernah mengajak si kecil untuk berolahraga di gym? Atau malah sering? Eits, ketahui dulu kapan waktu yang tepat bagi si kecil untuk bisa diajak berolahraga di pusat kebugaran atau gym ya, Bun, jangan sampai malah membuat si kecil cedera karena usianya terlalu muda!

Baca juga: Perlukah Anak Berolahraga Setiap Hari?

Usia 7-8 tahun

Pada usia 7- 8 tahun diperkirakan tulang dan tubuh anak sudah lebih siap untuk melakukan olahraga yang lebih berat, Bun, hanya saja perlu diperhatikan bahwa pada usia ini, si kecil belum boleh melakukan angkat beban, ya!

Anak boleh melakukan olahraga kardio seperti berjalan atau berlari di treadmill atau sepeda statis. Selain itu, anak pada usia ini juga sudah diperbolehkan untuk melakukan senam lantai, seperti push-up, plank, dan sit-up.

Dilansir dari Verywell Family, hal ini dapat memberikan manfaat untuk anak berusia tersebut hanya apabila dilakukan demi mencapai tujuan yang terencana, misalnya untuk mendukung penampilannya di bidang olahraga tertentu, serta harus dilakukan secara terstruktur dan di bawah pengawasan yang ketat dari pelatih.

Selain itu, yang juga sangat penting untuk diperhatikan apabila Bunda ingin mengajak si kecil berolahraga di gym, sebaiknya bukan hanya karena keinginan Bunda, melainkan harus sesuai dengan keinginan anak sendiri.

Menurut dr. Mark Mandel, MD, seorang dokter spesialis anak di Montvale, New Jersey, anak tidak boleh dipaksa berolahraga hanya karena keinginan orang tuanya, apalagi tujuannya untuk menurunkan berat badan anak!

Baca juga: Kata Dokter: Cedera Saat Olahraga, Apa yang Sebaiknya Dilakukan?

Usia remaja

Apabila si kecil sudah memasuki usia remaja, maka berolahraga di pusat kebugaran atau gym sudah lebih aman, Bunda, meskipun tentu belum terlalu populer untuk anak-anak seusia mereka. Karena itulah, sekali lagi, apabila Bunda merasa perlu mengajak si kecil yang berusia remaja untuk melakukannya, haruslah sesuai dengan keinginan dan kemauan mereka, ya.

Bunda juga perlu berkonsultasi dengan ahlinya, misalnya dokter spesialis anak, atau pelatih olahraga anak, apakah memang latihan fisik atau berolahraga rutin di gym diperlukan atau tidak.

Anak tidak boleh dipaksa berolahraga ke gym hanya karena keinginan orang tuanya, apalagi tujuannya untuk menurunkan berat badan. | Shutterstock

Tandanya si kecil siap untuk berolahraga di gym

  • Sudah terbiasa berolahraga di rumah atau di kelas olahraga yang diikutinya.
  • Sudah bisa bertanggung jawab atas rutinitasnya.
  • Sudah mengenal atau mengetahui kekuatan fisiknya.
  • Menyukai kegiatan fisik atau olahraga.
  • Mengetahui alat-alat kesehatan dan cara menggunakannya.
  • Mengetahui manfaat, juga kemungkinan cedera yang bisa terjadi.
  • Tahu dan mau menyeimbangkan latihan dengan asupan makan juga minum yang dibutuhkan.
  • Tahu waktunya beristirahat dan tidak memaksakan diri.

Baca juga: Bolehkah Balita Ikut Kursus Olahraga? Simak Penjelasan Dari Pakar

Manfaat berolahraga rutin untuk anak

  • Meningkatkan kekuatan tulang dan otot, mengurangi risiko penyakit kronis seperti kanker, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, obesitas, diabetes, dan osteoporosis. 
  • Meningkatkan kesehatan mental anak, juga meningkatkan kemampuan anak dalam mengelola depresi dan kecemasan. 
  • Meningkatkan rentang perhatian dan memori, karena peningkatan aliran darah.
  • Meningkatkan pertumbuhan jaringan otak, perkembangan koneksi saraf, dan kepadatan jaringan saraf.

Banyak sekali, ya, manfaat yang bisa didapat si kecil dari berolahraga. Namun sekali lagi, semua manfaat di atas tidak hanya bisa didapat dari berolahraga di gym, Bun. Melakukan olahraga apa pun secara rutin sama halnya dapat memberikan kesehatan fisik dan tumbuh kembang yang optimal bagi anak. Dengan melakukan olahraga tim, senam, atletik, atau berenang, juga akan memberikan manfaat yang sama.

Namun apabila Bunda dan si kecil meyakini dan memang merasa perlu untuk melakukan olahraga di gym, pastikan usia dan fisik anak sudah mencukupi, dan lakukanlah di bawah pengawasan ketat dari orang tua juga pelatih, ya, Bunda. Selamat berolahraga!

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi