When I come home, my daughter will run to the door and give me a big hug, and everything that’s happened that day just melts away.
Hugh Jackman

Nonton Film “Throwback” Menguatkan Kembali Bonding Orang Tua dan Anak, lho!

author
Ruth Sinambela
Rabu, 7 September 2022 | 11:00 WIB
Menonton film bersama remaja Bunda merupakan salah satu cara yang baik untuk mempererat ikatan | Shutterstock

Mencoba memahami dunia si kecil yang mungkin sudah tidak terlalu kecil lagi - namun belum pula beranjak remaja, mungkin saja menjadi sesuatu yang menantang baik bagi Bunda maupun Ayah.

Pada usia sekolah, atau saat si kecil berusia 8 sampai 10 tahun, mereka tentu telah memiliki lebih banyak pengalaman baik di sekolah, di dalam pergaulan, atau tempat-tempat lain, dimana anak pada usia ini mampu menyerap banyak hal dengan cepat, Bun.

Untuk itulah, Bunda dan Ayah perlu meng-upgrade kembali bagaimana caranya berkomunikasi hingga bisa masuk ke dalam dunia anak, dan memastikan kalau mereka tumbuh dengan baik dan selalu berpegang pada nilai-nilai yang telah Bunda dan Ayah tanamkan sejak kecil.

Baca Juga: Waktu Tidur yang Cukup Sangat Penting untuk Remaja, Mengapa?

Salah satu cara yang mungkin akan cocok dan dapat Bunda coba terapkan pada si kecil di rumah adalah dengan menonton kembali film “throwback”, yaitu film maupun acara televisi yang dahulu pernah Bunda maupun Ayah tonton saat kanak-kanak, atau bisa juga dengan menonton kembali film atau acara televisi yang dahulu si kecil pernah saksikan saat balita.

Ketika hubungan Bunda dan remaja merenggang, mencari cara | Shutterstock

Mempererat bonding

Dengan menyaksikan film “throwback” si kecil akan mampu mengenali dan mengerti bagaimana Bunda dan Ayah tumbuh, juga bagaimana rasanya menjadi kanak-kanak di masa itu.

Si kecil akan belajar berempati, selain juga menikmati alur cerita film yang disaksikan kedua orang tuanya dahulu. Hal ini akan menumbuhkan rasa gembira dan antusias, juga tentunya kedekatan yang intens antara Bunda, Ayah, dan si kecil.

Ketika menyaksikan dan menikmatinya bersama, Bunda dan si kecil dapat berkomunikasi dengan membahas apa saja yang menarik dari film tersebut, hingga cerita-cerita nostalgia yang unik serta menarik untuk diutarakan kepada buah hati Bunda. Tentu si kecil akan sangat tertarik dan ingin tahu bagaimana dahulu Bunda tumbuh.

Baca Juga: Depresi Pada Remaja, Masalah Kesehatan Mental dapat Menimpa Siapa Saja

Jangan lupa untuk menyisipkan nilai-nilai yang Bunda anggap penting dari film atau tayangan tersebut di sela-sela sesi mengobrol dengan si kecil ya, Bun! Sebagai referensi, berikut ini beberapa judul film “throwback” yang dapat Bunda saksikan bersama si kecil saat akhir pekan:

  • Petualangan Sherina
  • Laskar Pelangi
  • Garuda di Dadaku
  • Keluarga Cemara
  • Pocahontas
  • A Bug’s Life
  • Toy Story
  • Up
  • Monster Inc.
  • Finding Nemo
  • Sailoor Moon
  • Dragon Ball

Komunikasi yang baik akan mempererat kembali hubungan antara Bunda dan buah hati yang telah beranjak remaja | Shutterstock

Nostalgia bersama si kecil

Selain mengajak si kecil menonton film “throwback”-nya Bunda, bisa juga Bunda dan Ayah mengajak si kecil untuk menyaksikan film “throwback” dari masa balita mereka.

Meskipun, tentu akan lebih sulit untuk si kecil memilih film apa yang dahulu pernah mereka saksikan saat balita. Di sinilah Bunda berperan penting untuk memilihkan film atau acara tv berkualitas yang pernah mereka saksikan dahulu.

Namun tak perlu memaksakan ya, Bun, apabila anak tidak tertarik untuk menyaksikannya, Bunda dapat mencoba acara atau tontonan lainnya, seperti lagu favorit, atau film favoritnya sekarang. Yang terpenting adalah anak dapat bersama-sama menikmati film tersebut bersama Bunda dan Ayah. 

Baca Juga: Bagaimana Menjadi Teman Bagi Buah Hati Bunda yang Beranjak Remaja?

Selain itu, Bunda dan Ayah juga dapat mengingatkan kembali nilai-nilai baik apa yang dapat dipelajari atau sudah dipelajarinya dahulu. Serta nilai-nilai baik apa yang bisa lebih dipahaminya sekarang. Dengan cara ini, komunikasi antara Bunda dan si kecil juga akan terjalin secara alamiah. Sehingga ikatan di antara Bunda dan buah hati juga akan menguat dan terus terjaga.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela