We may not be able to prepare the future for our children, but we can at least prepare our children for the future.
Franklin D. Roosevelt

Bener Nggak sih, Angkak Bisa Menyembuhkan DBD? Ini Kata Ahli!

author
Ruth Sinambela
Kamis, 29 September 2022 | 15:00 WIB
Angkak atau beras ragi merah | Shutterstock

Biji angkak atau beras ragi merah sangat populer di kalangan masyarakat dan seringkali dikonsumsi oleh penderita demam berdarah (DBD) karena dipercaya dapat menaikkan kadar trombosit di dalam darah bahkan menyembuhkannya, Bun. Namun benarkah angkak efektif menyembuhkan DBD?

Buah angkak sama baiknya dengan buah lain

Ahli penyakit dalam, Profesor Zubairi Djoerban, lewat media sosial pribadinya @profesorzubairi menjelaskan bahwa angkak sebenarnya tidak menyembuhkan DBD, Bun. 

Baca Juga: Waspada! Demam Berdarah Bisa Mengancam Nyawa

Berbeda dengan beberapa pendapat populer yang sering ditemukan di media sosial maupun internet, nyatanya angkak menurut Profesor Zubairi, sama baiknya dengan buah lain seperti jambu yang kaya vitamin C, atau cairan seperti air putih, hingga minuman ion, apabila dikonsumsi oleh penderita DBD.

Masih menurut beliau, buah maupun cairan apa pun sama baiknya untuk penderita DBD yang memang kebutuhan utamanya adalah cairan, Bun. Sehingga apabila Bunda mengonsumsi jus jambu ataupun air rebusan angkak, maka keduanya sama baiknya.

Demam berdarah dapat sembuh dengan sendirinya

Seperti yang sudah Bunda ketahui DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue. Karena itulah penyakit ini sebenarnya tidak memerlukan obat-obatan dan dapat sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari.

Perrbanyak cairan dan makanan bergizi menjadi faktor penting untuk sembuh dari dbd | Shutterstock

Meski demikian apabila ditemukan keparahan pada penderita DBD, misalnya jumlah trombosit yang kurang dari 100 ribu, maka wajib mendapatkan perawatan di rumah sakit untuk memantau trombosit dan asupan cairannya.

Baca Juga: 3 Fase Penting DBD, Ketahui Agar Cepat Bisa Ditangani

Penanganan pasien DBD

Pada dasarnya pasien DBD yang kadar trombosit dalam darahnya masih di atas 100 ribu maka belum perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit, Bun. Namun pada banyak kasus, sulitnya pasien mengonsumsi makanan dan minuman apabila dirawat di rumah saja, membuat banyak pasien lebih memilih untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit. 

Perlu Bunda ketahui kalau perawatan di rumah sakit pun, dalam kasus ringan, hanya akan mendapatkan terapi obat-obatan yang meringankan gejalanya, karena yang terpenting dalam pengobatan DBD, seperti kata Profesor Zubairi, adalah monitoring ketat dan infus atau konsumsi cairan, serta tentunya beristirahat yang cukup dan makanan bernutrisi!

Namun kembali lagi, kalau setiap orang atau pasien tentu memiliki keluhan dan gejala yang mungkin berbeda, apalagi kalau ditemukan penyakit lain atau penyakit penyerta yang dapat memperparah kondisi pasien.

Baca Juga: Merawat Penderita DBD Di Rumah

Karena itulah pasien tetap harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan diperlukan, serta jangan sampai memutuskan sendiri perlunya perawatan di rumah sakit atau tidak ya, Bunda-bunda hebat!

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi