For me, motherhood is learning about the strengths I didn’t know I had, and dealing with the fears I didn’t know existed.
Halle Berry

4 Hal Penting yang Harus Diperhatikan saat Mengikutsertakan Anak Les di Luar Sekolah

author
Ruth Sinambela
Selasa, 1 November 2022 | 15:00 WIB
Memilih les atau kegiatan di luar sekolah harus atas persetujuan anak ya, Bun! | Shutterstock

Mengikutsertakan buah hati Bunda yang masih duduk di sekolah dasar (SD) untuk mengikuti berbagai kegiatan di luar sekolah atau les, boleh-boleh saja. Mengikuti les banyak memberi manfaat yang baik, seperti dapat menemukan minat dan bakat anak, hingga menumbuhkan rasa disiplin dan percaya diri di dalam diri anak.

Meski demikian ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh orang tua apabila akan menyertakan anak pada kegiatan-kegiatan di luar sekolah ini, Bun!

Baca Juga: 5 Tips Mudah Mengembangkan Bakat Anak yang Bisa Bunda Lakukan Sekarang

Waktu

Untuk menjalani les maupun kegiatan lain di luar sekolah tentu Bunda harus mempertimbangkan waktu yang dimiliki si kecil setiap hari. Jangan sampai les atau kegiatan di luar sekolah menghabiskan terlalu banyak waktu hingga mengambil waktu istirahat atau bermainnya. Pastikan kalau si kecil tetap memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat dan bermain setiap hari, agar ia tidak merasa kelelahan atau kehilangan waktu berharganya yaitu untuk bermain!

Bakat dan minat anak sudah mulai terlihat sejak usia balita lho, Bun! | Shutterstock

Sesuaikan dengan minat dan bakat

Pada usia SD, anak-anak biasanya belum terlalu memikirkan minat apalagi bakat yang dimilikinya. Maka Bunda boleh-boleh saja memilihkan les maupun kegiatan sesuai dengan penilaian Bunda. 

Namun perlu diingat bahwa Bunda pun harus menanyakan terlebih dahulu pada si kecil apakah ia mau atau tidak melakukannya. Bisa juga dengan mengajaknya mengikuti kelas trial atau percobaan sebelum memutuskan untuk mendaftar.

Bakat anak sendiri biasanya akan mulai terlihat sejak mereka berusia balita, lho. Dengan mengasah bakat lebih dini tentu saja kemampuan dan bakat tersebut dapat lebih baik untuk dikembangkan di tahap selanjutnya bahkan hingga ia dewasa.

Baca Juga: Manfaat dan Rekomendasi Kelas Yoga Anak di Jakarta

Anak telah menunjukkan kesiapan

Sangat penting untuk memilih les maupun kegiatan di luar sekolah yang sesuai dengan usia dan kemampuan anak ya, Bun.

Jangan sampai Bunda memaksakan sesuatu yang tidak dapat diikuti anak dengan baik, karena dapat memicu stress atau depresi pada anak. Biasakan untuk bertanya dan menghormati pendapat anak. Meski Bunda menyampaikan pendapat Bunda pun, sebaiknya gunakanlah kata-kata yang persuasif dan lembut, bukannya marah dan memaksa.

Les musik merupakan salah satu kegiatan positif yang dapat dilakukan di luar jam sekolah, apabila si kecil bersedia! | Shutterstock

Perhatikan perkembangannya

Bukan hanya nilai atau prestasi ya, Bun. Namun perkembangan di sini maksudnya juga merupakan perkembangan mental dan fisik anak. Apabila Bunda melihat si kecil menunjukkan perkembangan kesehatan yang baik, seperti tidak gampang sakit, tidak cepat lelah, berarti kegiatan atau les yang dijalaninya memberi manfaat yang baik.

Begitu pula mentalnya, apabila si kecil terlihat enjoy, gembira, bersemangat, mau berkompetisi, mau disiplin latihan, dan sifat-sifat baik lainnya, berarti ada manfaat baik yang bisa diambil dari berkegiatan atau mengikuti les tersebut.

Sebaliknya apabila buah hati Bunda justru jadi sering terlihat murung, pemarah, dan sifat buruk lainnya, berarti Bunda harus meluangkan waktu untuk mengajak si kecil bicara dari hati ke hati dan menanyakan pendapatnya. Jangan sampai terus-menerus dibiarkan dan pada akhirnya dapat menyebabkan sakit hingga depresi ya, Bun!

Baca Juga: 5 Aktivitas Sederhana Melatih Kemampuan Sensori Bayi 6-12 Bulan

Bagaimana pun ingatlah lagi apa yang mendasari Bunda juga Ayah saat mendaftarkan si kecil ke berbagai les atau kegiatan tersebut, apabila kenyataannya hasil yang ditunjukkan sudah mulai menjauh dari alasan yang dimiliki Bunda dan Ayah pada awalnya, maka kemungkinan besar les atau kegiatan tersebut kurang cocok untuk si kecil. Dengan demikian Bunda harus memikirkan kembali baik-buruknya dan tidak memaksakannya.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi