For me, motherhood is learning about the strengths I didn’t know I had, and dealing with the fears I didn’t know existed.
Halle Berry

Baby Blues Syndrome Jangan Dibiarkan Berlarut-larut, Kenali dan Segera Atasi!

author
Ruth Sinambela
Selasa, 3 Januari 2023 | 11:36 WIB
Kesehatan Mental pada Ibu yang Baru Melahirkan Sangat Penting untuk Diperhatikan | Shutterstock

Bagaimana rasanya menjadi seorang ibu, khususnya bagi Bunda yang baru saja dikaruniai anak pertama, tentu bisa berbeda-beda. Mungkin ada yang sudah lama menanti-nantikan hadirnya buah hati, atau sebaliknya justru menjadi seorang ibu bukanlah sesuatu yang direncanakan. Ada pula situasi dimana seorang ibu tidak memiliki pasangan maupun keluarga yang suportif sehingga bisa menimbulkan perasaan berbeda di dalam hati masing-masing.

Pada akhirnya bukan tidak mungkin perasaan negatif seperti rasa bersalah, tidak mampu atau merasa kewalahan, hingga memandang rendah diri sendiri, dapat mengakibatkan hal-hal buruk terjadi, Bun. 

Mirisnya, sudah banyak contoh nyata atau kasus-kasus yang terjadi akibat masalah kesehatan mental ibu. Hal inilah yang membuat masyarakat makin sadar kalau hal tersebut ternyata memang sangat penting, terutama di waktu-waktu seorang ibu baru saja terlahir menjadi seorang ibu.

Baca Juga: Saat Bumil Merasa Sedih, Apa yang Terjadi Pada Janin?

Pengertian baby blues syndrome

Baby blues syndrome atau postpartum distress syndrome, seperti dilansir dari halodoc, merupakan kondisi yang dialami perempuan berupa munculnya perasaan gundah dan sedih berlebihan. Perubahan suasana hati ini umumnya terjadi setelah ibu melahirkan. 

Secara umum, baby blues syndrome akan memburuk pada 3-4 hari pasca melahirkan. Kondisi ini juga biasanya hanya terjadi pada 14 hari pertama setelah si kecil lahir. Meski begitu, baby blues syndrome tidak boleh dianggap sepele, Bun. 

Kelelahan Dapat Menjadi Salah Satu Pemicu Bunda Mengalami Baby Blues | Shutterstock

Meskipun baby blues syndrome sangat terkait dengan perubahan hormon, namun terbukti dapat menggerogoti mental seorang ibu dan bahkan menyebabkan depresi. Karena itulah, mengenali baby blues syndrome menjadi sangat penting.

Gejala baby blues

Untuk bisa mengenali baby blues syndrome, tentu Bunda harus mengetahui terlebih dahulu apa saja gejala yang ditimbulkan agar Bunda bisa membedakannya dengan perasaan lain yang mungkin tengah Bunda rasakan. Berikut ini gejalanya:

  • Muncul rasa sedih yang menyebabkan ibu menangis dan merasa depresi.
  • Emosi labil, sehingga mudah marah dan muncul rasa takut yang tidak beralasan.
  • Merasa kelelahan, sulit tidur dan sering sakit kepala.
  • Merasa kurang percaya diri dan muncul kecemasan.

Baca Juga: 4 Support yang Bisa Dilakukan Ayah Saat Ibu Menyusui

Selain itu, baby blues syndrome rupanya bisa bertahan dan bertambah parah apabila diabaikan. Tidak hilang seiring waktu, baby blues syndrome yang berkelanjutan atau hilang timbul akan sangat berdampak, meskipun sedikit demi sedikit, pada kualitas hidup hingga kesehatan mental seorang ibu.

Mengatasi baby blues syndrome

Berhubung kondisi ini bisa timbul akibat berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Maka untuk mengatasinya, terlebih dahulu Bunda harus menyadari apa sajakah faktor-faktor tersebut. Dengan demikian diharapkan Bunda bisa mempersiapkan diri dan lebih cepat mencari jalan keluar untuk menghindari atau menghilangkannya.

Bergantian Menjaga si Kecil Saat Malam Dapat Mengurangi Kelelahan dan mencegah baby blues menjadi berlarut-larut | Shutterstock

Faktor internal berhubungan dengan perubahan hormon di dalam tubuh yang dapat berakibat langsung pada situasi hati hingga sensitifitas yang tidak biasa, Bun. Selain itu, faktor internal juga bisa berasal dari belum siapnya usia atau kematangan seseorang saat menjadi seorang ibu.

Sedangkan faktor eksternal, biasanya berhubungan dengan support system. Yaitu adanya dukungan atau bantuan secara fisik dan mental dari keluarga serumah, khususnya dan juga paling penting, yaitu dukungan dari suami.

Tips mengatasi baby blues:

  • Mempersiapkan fisik, mental, dan material sebelum memutuskan untuk hamil
  • Banyak mencari informasi yang terpercaya saat mempersiapkan persalinan
  • Membagi tugas atau tanggung jawab dengan pasangan
  • Mendengarkan pengalaman menjadi seorang ibu dari teman, keluarga, maupun komunitas online
  • Mulai membiasakan diri untuk menerapkan pola tidur yang baik
  • Banyak-banyak berpikir positif
  • Miliki teman ngobrol atau berbagi, misalnya suami, untuk menyampaikan keluh kesah

Baca Juga: Setelah Melahirkan Jadi Kurang Bergairah, Apa yang Harus Dilakukan Pasangan?

Banyak hal yang bisa Bunda lakukan untuk mencegah atau menghindari baby blues syndrome di tahap awal. Namun ketika Bunda telah merasa kalau kondisi tersebut semakin parah dan berkepanjangan, maka tidak cukup untuk mengatasinya sendiri. Sebaliknya Bunda harus segera menemui ahlinya untuk menyampaikan masalah yang Bunda alami agar bisa sesegera mungkin mendapatkan penanganan yang tepat.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi