I think a lot about teaching my kids to work hard. I’ve learned something about kids ? they don’t do what you say; they do what you do.
Jennifer Lopez

MSG atau Garam, Mana yang Lebih Baik?

author
Ruth Sinambela
Rabu, 29 Maret 2023 | 15:00 WIB
MSG dan garam sama-sama mengandung Natrium | Shutterstock

Sama-sama mengandung natrium, MSG maupun garam pada dasarnya dibutuhkan oleh tubuh  Bun. Natrium akan membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh dalam tingkat yang normal, juga berperan dalam fungsi saraf dan otot.

Baca Juga: 9 Penambah Rasa Umami Alami untuk MPASI

Namun perlu diperhatikan, karena meski sama-sama bermanfaat juga mampu menambah cita rasa pada makanan, MSG maupun garam sebaiknya sangat dibatasi penggunaannya pada menu makan atau MPASI anak. Hal ini sangat penting agar si kecil tidak mengonsumsi natrium berlebihan.

MSG lebih baik daripada garam?

Para ahli menyebut kalau MSG atau Monosodium Glutamat memiliki kandungan natrium yang lebih sedikit daripada garam, yaitu 12 persen pada MSG sedangkan pada garam kandungan natriumnya adalah 39 persen. 

Hingga saat ini belum ada penelitian yang menyebutkan mana yang lebih baik di antara MSG dan garam. Asal tidak mengonsumsinya secara berlebihan, maka penggunaan keduanya dianggap aman pada berbagai kalangan usia.

Gunakan penambah rasa secukupnya saja dan jangan sampai dobel Natrium ya, Bun! | Shutterstock

Baca Juga: Perlukah Anak Mengonsumsi Suplemen Penambah Nafsu Makan?

Gunakan salah satunya saja

Pastikan agar Bunda hanya memilih satu jenis penguat rasa saja, apakah MSG atau garam, apabila ingin menggunakannya pada makanan anak. Hal ini sangat penting untuk menghindari dobel natrium di dalam setiap makanan yang anak konsumsi dan menghindari risiko anak mengonsumsi natrium melebihi dosis yang disarankan.

Takaran penggunaan garam menurut IDAI yang merujuk pada NHS adalah:

-Bayi < 12 bulan sebanyak < 1 gram/hari (0,4 gram natrium).

-Usia 1-3 tahun sebanyak < 2 gram/hari (0,8 gram natrium).

Sedangkan takaran penggunaan MSG menurut rekomendasi Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia adalah < 10 mg/kgBB atau 0,1 gram/kgBB.

Baca Juga: Batasi 5 Jenis Makanan Ini Kalau Tidak Ingin Daya Ingat Anak Tumpul

Namun lagi-lagi perlu kesadaran tinggi orang tua untuk bisa mengontrol konsumsi garam maupun MSG pada anak. Karena bagaimana pun MSG tidak hanya bisa didapat anak dari makanan yang diolah sendiri di rumah, namun juga dari makanan kemasan, makanan yang dibeli di restoran, maupun bumbu-bumbu penyedap lainnya seperti kecap asin, kecap manis, dan lain sebagainya.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi