To her, the name of father was another name for love.
Fanny Fern

Nursing Strike, Kondisi Saat Bayi Mogok Menyusu

author
Ruth Sinambela
Selasa, 16 Mei 2023 | 15:00 WIB
Bayi tidak mau menyusui bisa disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal | Shutterstock

Pernahkah Bunda mengalami situasi ketika si kecil tiba-tiba menolak menyusu langsung dari Bunda selama beberapa hari? Atau mungkin Bunda saat ini tengah mengalaminya? Jangan khawatir Bun, kondisi bayi mogok menyusu atau juga dikenal dengan istilah nursing strike ini ternyata merupakan hal yang wajar dan memang dapat dialami siapa pun, khususnya pada bayi yang masih berusia 3-9 bulan.

Baca Juga: Hati-Hati Risiko Menyusui Sambil Berbaring, Bagaimana agar Tetap Aman?

Selain itu, kondisi ini menurut para ahli merupakan respon alamiah bayi saat mengalami berbagai faktor yang bisa mendorong atau menyebabkannya mogok menyusu. Apa sajakah faktor yang dimaksud? Yuk, cari tahu!

Faktor penyebab internal dan eksternal

Nursing strike biasanya terjadi saat bayi merasakan sesuatu pada tubuhnya, yang membuat ia merasa tidak nyaman saat menyusu. Hal ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:

  • Si kecil sedang sakit atau mengalami cedera, misalnya infeksi telinga, hidung tersumbat, sariawan, atau luka di mulut.
  • Perubahan rasa dan aroma ASI, biasanya disebabkan oleh perubahan hormonal Bunda.
  • Si kecil mengalami stres, misalnya karena perubahan rutinitas atau jadwal menyusu.
  • Belum terbiasa dengan kondisi puting Bunda, misalnya pada kasus bingung puting, dan puting datar.
  • Bayi sedang mengantuk.
  • Bayi sedang tumbuh gigi.

Posisi menyusui haruslah memperhatikan kenyamanan dan keamanan bayi juga ibu menyusui | Shutterstock

Namun ternyata bukan hanya faktor internal bayi lho, yang bisa menyebabkan nursing strike. Faktor eksternal atau dari ibu juga bisa memicu mogok menyusu pada bayi. Beberapa hal yang paling sering terjadi, misalnya:

  • Penggunaan parfum dan deodoran.
  • Stress yang dialami Bunda.
  • Perubahan pola menyusui akibat jadwal Bunda berubah.
  • Produksi ASI kurang.
  • Mengonsumsi obat-obatan, termasuk obat kontrasepsi.
  • Kurangnya frekuensi memompa ASI saat bayi tidak menyusu.

Baca Juga: Manajemen Laktasi dapat Dimulai Sebelum Menyusui, Bun!

Mengembalikan mood menyusu bayi

Nursing strike, terutama bagi ibu baru, tentu akan memberikan efek kejut yang mungkin saja bisa membuat Bunda stress atau bahkan putus asa. Namun ingatlah Bun, kalau kondisi ini tidak akan berlangsung selamanya! 

Skin to skin dapat membantu mengembalikan mood menyusui bayi lho, Bun! | Shutterstock

Selalu ada cara yang bisa Bunda lakukan untuk membantu si kecil mengembalikan lagi mood menyusuinya. Berikut ini tips untuk Bunda:

  • Cobalah menyusui si kecil saat ia mengantuk, apabila ia bangun dan memprotes, maka hentikan segera, ya.
  • Susui si kecil di tempat yang agak gelap, remang-remang, sunyi, dan sepi.
  • Bila si kecil tengah mengalami pilek atau hidung tersumbat, susuilah dengan posisi tegak.
  • Lakukan skin to skin sambil menyusui bayi, ini akan membuat bayi merasa nyaman.

Baca Juga: 7 Manfaat Luar Biasa Skin to Skin Untuk Bayi

Kuncinya adalah tetap tenang dan berpikiran positif ya, Bunda. Tidak perlu khawatir berlebihan apalagi sampai memaksa bayi untuk menyusu apabila ia tidak mau. Sebaliknya, cari tahulah alasan yang membuat si kecil mogok menyusu agar Bunda bisa segera mengatasinya.

Selain itu, nursing strike biasanya hanya berlangsung selama 2-5 hari. Apabila Bunda menemukan kondisi dimana si kecil mengalami mogok menyusu lebih lama dari 5 hari, maka segeralah konsultasikan hal tersebut pada dokter anak, ya!

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi