When I come home, my daughter will run to the door and give me a big hug, and everything that’s happened that day just melts away.
Hugh Jackman

5 Peran Penting Ayah Dalam Mengasuh dan Mendidik Anak

author
Ruth Sinambela
Selasa, 30 Mei 2023 | 15:00 WIB
Salah satu ciri ayah milenial adalah lebih terbuka dan mau menerima masukan | Shutterstock

Sebagai satu tim, Bunda dan Ayah memiliki peran yang sama pentingnya untuk mengajak juga menanamkan kebaikan di dalam diri si kecil. Khususnya bagi para Ayah, dengan memberikan waktu yang berimbang bagi keluarganya, salah satunya untuk anak. Akan memberikan andil besar dalam membentuk harmoni yang baik di dalam tumbuh kembang dan pembentukan karakter anak.

Untuk itulah, dibutuhkan relasi dan komunikasi yang baik antara Bunda dan Ayah dalam memutuskan bagaimana baiknya membagi juga memberi waktu untuk benar-benar hadir di dalam kehidupan anak!

Baca Juga: 9 Karakter Menonjol yang Dimiliki Ayah Milenial

Melakukannya bersama

Tidak membeda-bedakan peran penting baik dari hal kecil hingga besar, seperti mengganti popok, menyuapi anak makan, mengajarkan anak beribadah, dan lain sebagainya. Sebaiknya semua kebutuhan anak sejak masih di dalam kandungan, bayi, hingga tumbuh semakin besar, bisa selalu dipenuhi dengan baik oleh kedua orang tuanya bersama-sama.

Dengan demikian lah maka anak akan selalu merasa utuh, Bun. Apalagi kita juga setuju kalau kerja sama antara Bunda dan Ayah dalam mengasuh anak, sehingga keduanya benar-benar terlibat dan anak pun mendapatkan rasa nyaman, yakin, juga aman. Sungguh sangat dibutuhkan dan terbukti akan memberi manfaat terbaiknya.

Dukungan dan perhatian para ayah dan keluarga serumah lainnya sangat dibutuhkan oleh ibu baru | Shutterstock

Meski demikian, ada juga peran-peran yang memang lebih sering bisa didapatkan dari para ayah lho, Bun. Berikut ini 5 di antaranya menurut ahli.

Ayah sebagai problem solver

Peran ayah yang satu ini sangat dibutuhkan karena para ayah biasanya memang memiliki tingkat rasionalitas dan ketenangan yang lebih. Terutama saat menyangkut teriakan-teriakan Bunda saat memarahi si kecil yang berbuat salah. Di sini lah peran ayah sangat dibutuhkan untuk menetralisir suasana dan menjadi penengah, problem solver, atau sebagai pendamai.

Baca Juga: Pentingnya Peran Ayah dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak

Teman bermain yang menyenangkan

Bagi sebagian anak, bermain bersama Bunda mungkin menjadi salah satu hal yang sering didapat. Namun waktu bermain bersama Ayah biasanya juga sangat ditunggu-tunggu. Maka para ayah, mulai sekarang wajib ya memberikan kebahagiaan untuk si kecil dengan mengajak, menemani, dan bermain bersama mereka.

Ayah sebagai panutan

Baik dalam hal mengajarkan anak nilai-nilai kebaikan, ilmu agama, hingga prinsip kehidupan. Ayah selalu menjadi panutan yang akan memberikan manfaat lebih untuk tumbuh kembang dan pembentukan karakter si kecil.

Jangan pelit untuk memberikan pujian pada si kecil, ya, Ayah dan Bunda! | Shutterstock

Terlebih lagi ayah juga akan membimbing anak untuk mengenal otoritas, konsekuensi, memiliki komunikasi yang sehat, serta tempat untuk berdiskusi! Berat juya ya Bun, tugasnya seorang ayah.

Ayah sebagai kepala keluarga

Bukannya untuk dihormati dan disegani, alangkah baiknya kalau lebih daripada itu Ayah juga melatih anak untuk memahami materi yang dibutuhkan dalam menjalani kehidupan ini. Di sini lah tugas seorang ayah untuk membimbing dan mendukung perkembangan anak-anaknya.

Baca Juga: Calon Bunda dan Ayah yuk, Kenalan dengan Prakonsepsi

Ayah sebagai sumber kebahagiaan

Ayah yang seperti apa yang akan membuat anak bahagia?

  • Ayah yang memberikan kesempatan pada anak dan tetap mengamatinya dari jauh
  • Ayah yang mengizinkan anak untuk mencoba dan mengeksplorasi
  • Ayah yang tidak over-protective
  • Ayah yang sering bercanda
  • Ayah yang tegas namun tetap hangat
  • Ayah yang menghormati dan menyayangi pasangannya
  • Ayah yang menyediakan waktu dan kehadirannya

Sudahkah Ayah-Ayah di rumah memberikan effort terbaiknya dalam mengasuh dan mendidik si kecil? Yuk, semangat terus!

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi