For me, motherhood is learning about the strengths I didn’t know I had, and dealing with the fears I didn’t know existed.
Halle Berry

Waspadai Anoreksia pada Remaja, Kenali Ciri-Cirinya!

author
Ruth Sinambela
Selasa, 24 Oktober 2023 | 14:27 WIB
Anoreksia dapat menyebabkan gangguan mental pada remaja. | Shutterstock

 

Anoreksia pada remaja adalah kasus yang penting dan serius, Bun. Mengutip dari verywellmind.com, anoreksia paling sering dialami remaja dan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tekanan sosial dalam pergaulan, citra tubuh yang salah akibat media, budaya, dan lingkungan, hingga akibat trauma.

Anoreksia sendiri merupakan gangguan makan yang ditandai dengan penurunan berat badan yang ekstrem, ketakutan berlebihan terhadap kenaikan berat badan, dan persepsi yang salah tentang bentuk tubuh. Remaja yang mengalami anoreksia biasanya sangat membatasi asupan makanan mereka, hingga melakukan tindakan seperti muntah, olahraga berlebihan, atau menggunakan obat pencahar untuk menghilangkan kalori. 

Lebih jauh lagi, anoreksia terbukti dapat menyebabkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan fisik dan mental remaja, seperti anemia, osteoporosis, gangguan jantung, depresi, dan bahkan kematian!

Baca juga: Sama-Sama Gangguan Makan, Ini Beda Anoreksia dan Bulimia

Gejala Anoreksia yang Terlihat Orang Tua

Remaja dengan anoreksia sangat mungkin menyimpan rapat-rapat kondisinya, Bun. Karena itu orang tua harus bisa jeli melihat dan mengenali gejala anoreksia pada remaja sedini mungkin agar bisa menghindari akibat yang lebih serius. Berikut beberapa gejala anoreksia yang Bunda harus tahu:

Gejala fisik: 

  • Penurunan berat badan yang ekstrem atau tidak sesuai dengan perkembangan usia anak
  • Penampilan kurus
  • Kadar darah tidak normal
  • Sering kelelahan, pusing, atau pingsan
  • Insomnia
  • Kulit pada jari-jari tangan membiru
  • Rambut tipis dan mudah patah atau rontok
  • Tidak mengalami haid
  • Sembelit dan nyeri perut terus-menerus
  • Kulit kering atau kuning
  • Tidak tahan dingin

Gejala emosional atau perubahan perilaku: 

  • Sering melewatkan makan malam
  • Terlihat cemas saat makan
  • Selalu berkata “sudah makan” atau membuat alasan lainnya saat diajak makan bersama
  • Memotong-motong makanan atau menggerakan alat makan agar terlihat seperti sedang makan
  • Bergegas ke kamar mandi setelah selesai makan
  • Menghabiskan waktu berlebihan untuk berolahraga
  • Mengunyah berlebihan
  • Sering mengeluh gemuk padahal tubuhnya sudah sangat kurus

Baca juga: Bikin Sakit Hati, Jangan Tanyakan Ini Ke Ibu yang Punya Anak Kurus

Salah satu gejala anemia adalah berat badan yang terus menurun. | Shutterstock

Dampak Anoreksia bagi Mental Anak

  • Remaja dengan anoreksia sering menghindari makanan atau mengonsumsi makanan dalam jumlah sangat kecil. Akibatnya, tubuh mereka mungkin mengalami kekurangan nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan protein.
  • Anoreksia dapat menyebabkan penurunan berat badan yang drastis dan tidak sehat. Ini dapat menyebabkan lemahnya otot, kelelahan, dan bahkan kerusakan organ vital.
  • Kekurangan nutrisi dan berat badan yang rendah dapat mempengaruhi kesehatan jantung dan sistem kardiovaskular, seperti gangguan irama jantung, penurunan tekanan darah, dan risiko gagal jantung.
  • Diet yang tidak seimbang akibat kondisi anoreksia akan menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh, seperti rendahnya kadar kalium atau natrium. Ini dapat berdampak pada fungsi otot, saraf, dan jantung.
  • Kekurangan nutrisi, terutama kalsium, dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang dan risiko osteoporosis di kemudian hari.
  • Anoreksia juga dapat memiliki dampak serius pada kesehatan mental remaja, seperti gangguan kecemasan, depresi, dan isolasi sosial.
  • Pada perempuan, anoreksia dapat menyebabkan gangguan menstruasi atau amenore (tidak adanya menstruasi), yang dapat berdampak pada reproduksi dan kesehatan reproduksinya, Bun.
  • Pada remaja yang masih dalam masa pertumbuhan, anoreksia tentu akan sangat mempengaruhi pertumbuhan fisik dan perkembangan anak.

Baca juga: Kisah Seleb Korban Body Shaming: “Kurang Cantik, Terlalu Gemuk, Terlalu Kurus …”

Pentingnya Perhatian dan Dukungan

Kekurangan fisik seringkali membuat remaja yang terkena anoreksia merasa tidak percaya diri. | Shutterstock

Anoreksia pada remaja seringkali terjadi tak terduga karena berbagai alasan, Bun. Selain dengan perhatian dan cinta, faktanya gaya pengasuhan yang positif juga sangat mempengaruhi bagaimana remaja menilai dan melihat dirinya, hingga mencegah anoreksia dialami oleh anak-anak kita, Bun. 

Yuk, saling mengingatkan agar jangan sampai kita sebagai orang tua malah menjadi pembully pertama anak-anak kita di rumah ya, Bun. Selain itu perhatian dan komunikasi yang tulus, baik, serta cukup, sangat  dibutuhkan oleh remaja, khususnya dalam menjalani pengobatan dan terapi untuk sembuh. 

Sembuh dari anoreksia bukanlah hal yang mudah namun sangat mungkin diraih! Pastikan Bunda yang putra atau putrinya mengalami anoreksia, mendapatkan pendampingan serta penanganan dari dokter maupun ahlinya, ya! Tetap semangat.

 

Referensi:

https://www.verywellmind.com/what-are-the-signs-of-anorexia-in-teens-3200814

https://raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/anorexia

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi