When I get up and work out, I’m working out just as much for my girls as I am for me, because I want them to see a mother who loves them dearly, who invests in them, but who also invests in herself. It’s just as much about letting them know as young women that it is OK to put yourself a little higher on your priority list.
Michelle Obama

5 Keterampilan yang Perlu Dimiliki Anak Sebelum Lulus SD

author
Ratih Sukma Pertiwi
Jumat, 12 Januari 2024 | 10:00 WIB
Bekali anak-anak dengan lima keterampilan dasar sebelum masuk ke SD, Bun. | Shutterstock

Bunda-Bunda yang anaknya sebentar lagi masuk SD, yuk merapat! Sudah mempersiapkan apa saja buat si Kecil?

Ternyata bukan hanya pilihan sekolah terbaik dan skill calistung (baca, tulis, hitung) yang wajib dipersiapkan sebelumnya, lho, Bun. Terdapat beberapa keterampilan yang perlu diajarkan dan dikuasai anak untuk membantu mereka berkegiatan di jenjang SD.

1.Keterampilan motorik kasar

Keterampilan yang melibatkan koordinasi gerak otot-otot besar seperti tangan, kaki, lengan.

-Melompat dengan satu kaki

-Melompat dengan dua kaki

-Menangkap bola

-Naik sepeda

-Berlari dengan atau tanpa rintangan

-Berdiri dengan satu kaki

-Naik turun tangga

Baca juga: Ingin Melatih Ketangkasan, Fokus, dan Motorik Anak? Coba 3 Kegiatan Ini, Bun

2.Keterampilan motorik halus

Keterampilan yang melibatkan otot kecil dan melibatkan koordinasi mata dan anggota tubuh lainnya.

-Bermain puzzle

-Memotong pola dengan gunting

-Menyusun balok

-Memegang pensil atau krayon

-Mewarnai gambar

-Menyuap makanan dengan baik

-Memakai celana dan baju berkancing

Baca juga: 6 Tips Melatih Keterampilan Sosial Anak

3.Keterampilan emosional

Keterampilan anak untuk memahami emosi diri sendiri maupun orang lain, mengelola serta mengungkapkan berbagai emosi secara sadar. Misalnya saat anak kesal, ia bisa tetap tenang dengan mengatur napasnya.

-Mulai bisa mengatasi konflik dengan anak lain, misalnya bermain bergiliran dalam kelompok kecil.

-Menggunakan kata-kata untuk berkomunikasi ketimbang berteriak, merebut, atau merengek.

-Lebih mandiri dalam aktivitas keseharian, misalnya memilih baju yang akan dipakai.

-Mulai bisa bekerja sama dan mengembangkan pertemanan, bahkan mulai memiliki sahabat.

-Lebih kooperatif dengan aturan sederhana.

-Lebih memahami perasaan orang lain.

-Mulai memahami perbedaan antara kehidupan nyata dan tidak.

-Mengalami perubahan perilaku, misalnya pada satu waktu sangat menuntut dan di lain waktu kooperatif.

-Daya imajinasi semakin berkembang sehingga mulai mengerti permainan simbolik dan alur cerita yang lebih kompleks.

-Mampu melakukan sosialisasi dasar, seperti memberi pujian dan minta maaf bila melakukan kesalahan.

Bermain puzzle membantu mengasah keterampilan kognitif dan motorik halus anak. | Shutterstock

4.Keterampilan kognitif

Keterampilan yang berbasis otak untuk melakukan berbagai kegiatan dari yang sederhana hingga yang kompleks, termasuk berpikir, mengingat, memecahkan masalah, dan mengambil Keputusan.

-Dapat mengelompokkan objek menurut ukuran, bentuk, warna.

-Dapat menyebutkan angka dan memahami konsep dasar bilangan.

-Dapat membedakan bentuk geometri (segitiga, segiempat, lingkaran, dan sebagainya).

-Dapat menyebutkan huruf.

-Dapat memfokuskan perhatian dalam rentang waktu sesuai usianya.

-Dapat menyelesaikan puzzle sederhana.

Baca juga: Keterampilan Harus Diajarkan, Berikut Tips Buat Orangtua

5.Keterampilan bahasa

Keterampilan anak dalam memahami komunikasi. Anak mampu mengungkapkan keinginannya atau menceritakan suatu hal dengan baik sehingga dapat dipahami orang lain.

-Mampu mengikuti satu ataupun dua instruksi dalam waktu bersamaan.

-Berbicara dengan kalimat lengkap.

-Memiliki pelafalan kata yang jelas.

-Dapat menceritakan kembali secara sederhana isi buku cerita atau film.

-Dapat membuat kalimat yang terdiri dari 10 kata atau lebih.

 

Nah, bagaimana, Bun? Apakah si Kecil sudah memiliki keterampilan-keterampilan yang sudah Kanya sebutkan? Jika ada yang belum, tidak perlu khawatir.

Bunda bisa melakukan stimulasi pada anak melalui kegiatan sehari-hari. Misalnya, mengajak anak berolahraga bersama untuk meningkatkan kemampuan motorik kasarnya, rutinitas pillow talk untuk menambah perbedaharaan kosakata, dan mewarnai bersama untuk mendukung skill motorik halusnya. Semangat, Bunda!

 

Sumber:

https://www.learningpotential.gov.au/articles/is-your-child-ready-for-big-school

https://www.scholastic.com/parents/school-success/school-life/grade-by-grade/preparing-1st-grade.html

https://id.theasianparent.com/anak-sekolah-dasar


 

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi