Keep your face always toward the sunshine, and shadows will fall behind you
Walt Whitman

Asupan Sahur dan Buka Puasa yang Baik untuk Ibu Menyusui

author
Bianca Swasono
Kamis, 21 Maret 2024 | 13:49 WIB
Ibu menyusui boleh berpuasa jika tidak ada kendala medis pada dirinya dan bayi. | Shutterstock

Bunda yang menyusui pada dasarnya harus menambah sekitar 330-400 kalori per hari. Kalori ini sangat berguna untuk memproduksi Air Susu Ibu (ASI). Bagaimana ketika sedang berpuasa? Tentunya produksi ASI bisa berkurang karena asupan yang masuk ke tubuh Bunda juga berkurang. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan asupan nutrisi dan cairan, juga istirahat yang cukup. 

Bunda yang sedang menyusui boleh saja ikut berpuasa sepanjang tidak bermasalah dengan kesehatan ibu dan bayinya. Terdapat penelitian yang membahas tentang bagaimana puasa tidak akan memengaruhi kandungan energi dan nutrisi utama Air Susu Ibu (ASI). Selain itu, puasa juga tidak memengaruhi berat badan ibu dan bayi (Başıbüyük et al., 2023). Namun pada kondisi medis tertentu, sebaiknya berkonsultasi dulu ke dokter, Bun.

Selain nutrisi, ASI juga bergantung pada kondisi emosional Bunda. Apakah Bunda sudah merasa cukup nyaman dan tenang untuk menyusui? Apabila Bunda dalam perasaan yang tentram, aliran ASI akan lebih baik. Ketika berpuasa, Bunda bisa merasa lapar dan haus, atau juga harus menahan amarah. Semua itu memungkinkan terjadinya tekanan emosional pada Bunda yang kemudian dapat menghambat aliran ASI (CNA lifestyle, 2023). 

Baca juga: Amankah Ibu Hamil dan Menyusui Berpuasa? 

Menu Sahur dan Buka Puasa

Berikut ada beberapa saran makanan yang baik dikonsumsi saat sahur dan berbuka untuk Bunda yang sedang menyusui: 

1. Perbanyak cairan

Minum air putih dan makan buah-buahan yang mengandung banyak air, seperti jeruk dan semangka. Makan sup juga bisa membantu memperbanyak kandungan cairan yang masuk ke tubuh Bunda. Minumlah sebanyak 2 gelas air saat sahur, 2 gelas air saat berbuka puasa, dan 4 gelas air saat malam hari. Lebih banyak minum akan lebih baik. 

2. Makan nasi merah/cokelat, oats, dan kentang 

Mengonsumsi makanan padat nutrisi dan berserat tinggi seperti oat, kentang, nasi cokelat, dan nasi merah saat sahur dan setelah berbuka, juga membantu menjaga energi ibu sepanjang hari.

3. Makan 3 porsi sayuran 

Sayuran termasuk sayuran hijau kaya serat, seperti bayam, brokoli, okra, maupun wortel, tomat, dan kol.

Lengkapi menu sahur dan berbuka busui dengan sayuran dan cairan yang cukup. | Shutterstock

4. Gandum utuh dan almond

Almond memiliki manfaat untuk memperlancar ASI. Di dalam almond juga tersimpan berbagai nutrisi penting yang bermanfaat bagi kesehatan Bunda dan bayi, misalnya fosfor, kalium, dan vitamin E.

5. Makanan tinggi Docasahexanenoic Acid (DHA)

Contohnya kacang kedelai, salmon, makarel, bluefish, bass, trout, flounder, dan tuna. Ini akan berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan otak bayi. 

Untuk Bunda yang tidak makan daging atau vegetarian, jangan lupa untuk makan banyak makanan yang memiliki kandungan zat besi dan zinc, seperti kacang-kacangan, buah kering, biji-bijian, dan susu. Jika Bunda sama sekali tidak memakan produk hewani, Bunda sebaiknya bertanya ke dokter apakah perlu mengonsumsi suplemen B12 agar bayi tidak kekurangan B12.

Baca jugaKata Dokter: Benarkah Rasa dan Warna ASI Sesuai Makanan Ibu?

Makanan yang Perlu Dihindari Busui

1. Makanan yang mengandung banyak gas, atau membuat bayi diare

Beberapa makanan mengandung gas tinggi, misalnya kacang-kacangan, kubis, dan lainnya. Bunda harus perhatikan apakah bayi mengalami diare setelah makan makanan tertentu. Bila ya, Bunda harus menghentikan asupan makanan tersebut dan mengganti dengan yang lain. 

2. Makanan yang mengandung merkuri tinggi

Contoh makanan yang mengandung merkuri tinggi adalah ikan jabad (tilefish), ikan todak (swordfish), hiu, king mackerel, lobster, beberapa jenis ikan tuna seperti tuna albacore, termasuk juga beberapa jenis tuna kalengan. Makanan-makanan yang mengandung merkuri tinggi dapat berdampak ke pembentukan sistem saraf dan otak pada bayi. 

Baca jugaKering Mi Ikan Pakang, Bisa Disimpan untuk Menu Sahur

3. Batasi konsumsi jeroan, steak setengah matang, makanan kalengan karena tinggi lemak dan gula, serta makanan berpengawet

Jeroan seperti hati, babat, ginjal, dan lain-lain sebenarnya boleh saja dikonsumsi, tetapi harus tetap memperhatikan jumlahnya agar tak terlalu banyak. Hati ayam memiliki manfaat Vitamin A untuk bayi dalam kandungan, tapi jika terlalu banyak juga dapat menyebabkan keracunan kronis pada bayi. Jangan mengonsumsi terlalu banyak Vitamin A kecuali jika memang dianjurkan oleh dokter karena terdapat defisiensi Vitamin A. 

Semoga Bunda yang sedang menyusui menjadi lebih paham apa saja makanan yang baik dan yang perlu dihindari. Namun, tetap jangan lupa untuk bertanya pada dokter dan mengikuti sarannya, terkait apa saja makanan yang baik untuk Bunda dan bayi, ya!  


Sumber:

Başıbüyük M, Aktaç Ş, Kundakçı S, Büke Ö, Karabayır N. Effect of Ramadan Fasting on Breast Milk. Breastfeed Med. 2023 Aug;18(8):596-601. doi: 10.1089/bfm.2023.0144. PMID: 37615571. Diakses dari https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/37615571/

https://cnalifestyle.channelnewsasia.com/women/breastfeeding-mums-fasting-ramadan-muslim-health-353866#:~:text=Eating%20nutrient%2Ddense%2C%20high%2D,mother's%20energy%20throughout%20the%20day.

https://www.chop.edu/pages/diet-breastfeeding-mothers

https://www.alodokter.com/busui-ini-daftar-makanan-agar-asi-tetap-lancar-saat-puasa

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/makanan-sehat-untuk-ibu-menyusui

https://www.halodoc.com/artikel/ibu-menyusui-sebaiknya-boleh-berpuasa-atau-tidak

Penulis Bianca Swasono
Editor Ratih Sukma Pertiwi