A father holds his daughter’s hand for a short while, but he holds her heart forever.
Unknown

Anak Konsumtif, Ini 8 Antisipasinya

author
Hasto Prianggoro
Kamis, 8 November 2018 | 20:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Pernahkah Bunda mengalami, anak ngotot dibelikan mainan atau benda tertentu? Hati-hati, bisa jadi anak konsumtif. Agar tak kebablasan, ikuti 9 tips berikut.

1.Orang tua merupakan role model anak. Jadi, mulailah dari Bunda sendiri. Sebagai orang tua, Bunda harus memberi contoh cara mengendalikan diri dan bersikap bijaksana saat tergoda membeli barang baru.

2.Cari tahu apa yang mendorong anak meminta barang atau mainan baru. Jika karena pengaruh teman-temannya, katakan dengan tegas bahwa Bunda tak bisa membelikan benda tersebut karena memang tak dibutuhkan.

Sampaikan pada anak supaya tidak takut kehilangan teman karena tidak punya mainan atau benda serupa. Masih banyak, kok, teman yang lebih baik.

Baca juga: Kenali Gejala Kekurangan Nutrisi Pada Anak

3.Jika anak menginginkan benda atau mainan yang sebetulnya sudah ia miliki, jelaskan bahwa dia sudah punya benda tersebut, jadi tidak perlu membelinya lagi.

4.Biasakan anak membeli sesuatu berdasarkan alasan kenapa ingin membeli barang tersebut. Ajarkan anak untuk menentukan prioritas, mana yang harus dibeli duluan dan mana yang memang tak perlu dibeli.

| SHUTTERSTOCK

5.Jangan selalu menuruti keinginan anak karena itu hanya akan membuat anak tak pernah belajar dan merasakan kecewa. Ia akan jadi anak pemalas, manja, dan hanya menunggu untuk mendapatkan sesuatu.

Baca juga: 9 Pesan Saat Anak Perempuan Memasuki Masa Remaja

6.Biasakan untuk mengatakan "tidak", meskipun risikonya anak jadi merengek, rewel, atau menangis.

7.Ajari dan ajak anak untuk menabung. Katakan pada anak, ia boleh membeli mainan dengan uang hasil tabungannya sendiri. Ini akan mengajarkan pada anak arti kerja keras dan menghargai uang.

8.Jadikan benda atau mainan favorit sebagai hadiah atas prestasinya (reward). Ini akan mengajarkan, lagi-lagi, bahwa untuk bisa memperoleh sesuatu, dibutuhkan usaha keras.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Ratih Sukma Pertiwi