For me, motherhood is learning about the strengths I didn’t know I had, and dealing with the fears I didn’t know existed.
Halle Berry

7 Kebiasaan Tak Sehat Pemicu Penyakit Jantung

author
Hasto Prianggoro
Senin, 6 Mei 2019 | 14:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

 Data menunjukkan, 1 dari 3 orang dewasa di AS beresiko terkena penyakit kardiovaskular. Ternyata, kebiasaan sehari-hari yang terlihat remeh bisa menjadi penyebab penyakit mematikan ini. Nah, berikut beberapa kebiasaan buruk yang sebaiknya dihindari untuk mencegah gangguan kesehatan jantung.

 

1. Menonton TV

Duduk berjam-jam d depan pesawat TV meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke, bahkan meskipun kita rajin berolahraga sekalipun. Kenapa? Kurang gerak bisa mempengaruhi kadar lemak dan gula dalam darah.

Harmony R. Reynolds, MD dari Cardiovascular Clinical Research Center di NYU Langone Medical Center, New York City, menyarankan olahraga jalan kaki secara periodik. Jika waktu kita habis di kantor, luangkan waktu untuk bangun dari duduk atau berjalan-jalan selama beberapa menit.

2. Menyimpan stres dan depresi

Stres, depresi, atau memendam perasaan benci bisa memicu gangguan pada jantung. Bagaimana cara kita mengelola emosi atau perasaan ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan jantug. “Riset menunjukkan perlunya kita tertawa dan bergaul untuk mendapat social support,” kata Reynolds. Daripada dipendam, lebih baik utarakan semua uneg-uneg ke orang dekat yang mau mendengarkan.

| SHUTTERSTOCK
3. Hati-hati jika hobi mendengkur

Selain mengganggu tidur, mendengkur ternyata juga merupakan tanda adanya sesuatu yang lebih serius yaitu obstructve sleep apnea (OSA) alias henti napas saat tidur. Ganguan tidur ini bisa membuat tekanan darah meningkat secara drastis dan membahayakan kesehatan jantung.

Lebih dari 18 juta orang dewasa AS menderita OSA, yang berarti juga meningkatkan resiko gangguan pada jantung mereka. Meskipun penderita obesitas dan overweight lebih beresiko engalami OSA, tetapi mereka yang bertubuh kurus pun tak lepas dari resiko serupa.

4. Gigi tidak terawat

Meski alasan pastinya tak diketahui, ada hubungan kuat antara penyakit pada gigi dan gusi dengan penyakit jantung. Malas merawat gigi, termasuk membersihkan sela-sela gigi, akan membuat bakteri membentuk plak sehingga mengakibatkan penyakit pada gusi dan gigi.

“Bakteri inilah yang memicu peradangan,” kata Robert Ostfeld, MD, ahli jantung dari Montefiore Health System di New York City. “Peradangan memicu aterosklerosis alias penyempitan arteri,” lanjutnya.

5. Tidak bergaul

Tentu, setiap orang butuh waktu privasi untuk diri sendiri. Tetapi bukan berarti kita menjadi enarik diri atau tidak berinteraksi dengan orang lain. Jalinan hubungan atau interaksi yang kuat dengan orang lain, termasuk dengan anggota keluarga, teman, kerabat, dan sebagainya, akan membuat hidup lebih sehat dan panjang umur.

| SHUTTERSTOCK
6. Makan berlebihan

Overweight merupakan faktor resiko utama penyebab penyakit jantung. Data di AS menunjukkan 72% laki-laki dan 64% perempuan mengalami overweight atau obesitas. Mengatur pola makan bisa membantu menurunkan berat badan, termasuk mengurangi porsi dan konsumsi gula.

7. Menganggap diri sehat

Penyakit kardiovaskular, termasuk stroke, penyakit jantung, dan gagal jantung, merupakan penyakit yang lebih mematikan ketimbang peyakit lain termasuk kanker.

“Jangan menganggap diri kita sehat dan bebas dari penyakit jantung,” kata Ostfeld. Tekanan darah tinggi dan kolesetrol, diabetes, overweight dan kebiasaan merokok merupakan faktor resiko yang harus selalu dicek.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro