We may not be able to prepare the future for our children, but we can at least prepare our children for the future.
Franklin D. Roosevelt

Mengapa Haid Jadi Tidak Teratur Setelah Melahirkan?

author
Ratih Sukma Pertiwi
Jumat, 24 Januari 2020 | 12:00 WIB
Haid tidak teratur setelah persalinan bisa dipengaruhi faktor hormonal. | SHUTTERSTOCK

Setelah melahirkan dan masa nifas 40-60 hari, sebagian ibu mengalami haid yang tidak teratur, bahkan ada yang berhenti haid selama beberapa bulan. Kenapa, ya?

Ada beberapa faktor yang menyebabkan haid pada ibu yang baru melahirkan menjadi tidak teratur atau bahkan berhenti. Misalnya rasa cemas, kelelahan, serta depresi pasca melahirkan.

Namun faktor utamanya adalah tubuh ibu memproduksi hormon prolaktin yang memicu produksi ASI, sementara di sisi lain hormon ini membuat haid tidak teratur atau malah berhenti.

Semakin lama dan sering ibu menyusui, kadar hormon prolaktin di dalam tubuh semakin tinggi. Itu sebabnya ibu yang menyusui bayi secara eksklusif, kemungkinan besar haidnya akan berhenti hingga pemberian ASI eksklusif selesai yaitu 6 bulan. Namun kondisi pada setiap ibu bisa berbeda.

Selesai masa ASI eksklusif, kadar hormon prolaktin perlahan menurun. Produksi ASI otomatis berkurang karena bayi sudah menerima asupan tambahan, yaitu MPASI. Haid bakal kembali datang meski ibu masih menyusui. Nah, saat mulai haid lagi artinya ibu dalam masa subur. Bagi ibu yang tidak mau cepat hamil lagi disarankan untuk memakai kontrasepsi, ya.

Baca juga: Ini 3 Jenis ASI yang Ibu Produksi Selama Menyusui

Lalu bagaimana dengan ibu yang menyusui dikombinasi dengan susu formula, atau ibu yang sering memompa ASI-nya? Ternyata rata-rata mereka kembali mengalami haid 2-3 bulan setelah masa nifas.

Sedangkan bagi ibu yang tidak menyusui rata-rata akan kembali mengalami haid 1-3 bulan setelah masa nifas. Namun, lagi-lagi kondisi pada setiap ibu bisa berbeda.

Jadi, para ibu jangan khawatir lagi saat haid menjadi tidak teratur atau malah berhenti hingga beberapa bulan setelah melahirkan karena kondisi tersebut normal.

Gejala Haid Berbeda

Selain haid yang tidak teratur, gejala dan pola haid setelah persalinan pun bisa berubah. Misalnya, gejala nyeri dan kram perut bisa saja menghilang atau malah memburuk, periode haid bisa lebih panjang namun darah yang keluar sedikit-sedikit, keluarnya gumpalan darah, dan sebagainya.

Baca juga: Nyeri Hebat Saat Menstruasi, Ini Sebab Yang Harus Diwaspadai

Namun kondisi ini tidak bisa disamakan pada setiap perempuan. Ada juga ibu yang tidak mengalami perubahan gejala dan pola haid setelah persalinan.

Jika perubahan gejala haid berdampak buruk, misalnya nyeri haid parah atau volume darah haid terlalu banyak, segera cek ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

 

 

 

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi