Too much love never spoils children. Children become spoiled when we substitute presents for presence.
Anthony Withman

Mengenal Menorraghia, Darah Haid Terlalu Banyak

author
Ratih Sukma Pertiwi
Sabtu, 18 April 2020 | 12:00 WIB
Menstruasi | SHUTTERSTOCK

 

Haid lebih dari 7 hari dengan volume darah yang sangat banyak hingga tubuh lemas dan kepala pusing. Jangan-jangan kamu mengalami menorrhagia atau darah haid terlalu banyak.

Normalnya volume darah haid yang dikeluarkan per bulan sekitar 30-40 ml. Namun setiap perempuan memiliki pola dan volume darah haid yang berbeda-beda.

Ada yang setiap haid mengeluarkan darah dalam volume banyak hingga melebihi 60 ml atau durasi haid melebihi 7 hari. Nah, jika terjadi hal seperti ini artinya kamu mengalami menorrhagia atau perdarahan berat karena darah haid keluar terlalu banyak.

Salah satu tanda yang mudah terlihat adalah kamu sangat sering berganti pembalut, bisa setiap jam bahkan pada malam hari. Selain itu, darah yang keluar juga disertai gumpalan-gumpalan darah kehitaman dan nyeri hebat di perut bagian bawah.

Menorrhagia bisa disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:

  • Keguguran atau kehamilan tidak normal.
  • Kontrasepsi IUD/spiral.
  • Gangguan pada rahim, seperti endometriosis, polip rahim, miom.
  • Gangguan ovarium.
  • Kanker serviks.
  • Efek samping obat-obatan tertentu.
  • Kelainan genetik.
  • Ketidakseimbangan hormon, misalnya mengidap PCOS, obesitas, hipotiroidisme.

Akibat menorraghia, aktivitas harian pun sudah pasti terganggu. Tubuh akan terasa sangat lemas, wajah pucat, kepala pusing, kelelahan, mual muntah, nyeri perut yang hebat, sesak napas, bisa hingga kehilangan kesadaran.

 

Kram perut saat haid. | SHUTTERSTOCK

 

Baca juga: Nyeri Hebat Saat Menstruasi, Ini Sebab Yang Harus Diwaspadai

 

Berkonsultasi pada dokter kandungan sangat dianjurkan jika kamu mengalami kondisi-kondisi tersebut. Beberapa hal yang biasanya menjadi opsi pengobatan menorrhagia adalah:

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik yang bisa dilakukan di antaranya pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya anemia, tiroid, atau gangguan pembekuan darah.

Bisa juga dilakukan pap smear dan USG rahim untuk mengetahui tanda-tanda peradangan atau kanker. Atau, dilakukan kuretase untuk mengambil sampel dinding rahim.

Obat-obatan

Jika menorrhagia sampai menyebabkan anemia defisiensi zat besi, maka dokter akan memberikan suplemen zat besi. Bisa juga diberikan obat hormonal, pil kontrasepsi, dan sebagainya namun harus sesuai pemeriksaan dokter.

 

Baca juga: Waspadai 6 Gejala Haid yang Tidak Normal

 

Selain pengobatan dokter, kamu juga bisa meredakan gejala menorrhagia dengan cara:

1.Perbanyak Minum Air Putih

Tubuh yang terhidrasi dengan baik bisa meringankan keluhan hai, seperti tubuh lemas, kepala pusing, dan kelelahan.

 

Cukupi kebutuhan air putih setiap hari. | SHUTTERSTOCK

 

2.Penuhi Kebutuhan Zat Besi

Menorraghia membuat tubuh kekurangan darah (anemia defisiensi zat besi) sehingga kamu butuh zat besi yang membantu pembentukan hemoglobin.

Kamu bisa mengasup suplemen zat besi, atau mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, daging merah, hati, buah bit.

 

Baca juga: 8 Makanan Pereda Kram Perut Saat Haid

 

3.Mengasup Vitamin C

Vitamin C berfungsi meningkatkan penyerapan zat besi di dalam tubuh. Kamu bisa mendapatkan vitamin C alami dari buah dan sayuran, seperti jeruk, jambu biji, brokoli, dan sebagainya.

Jadi kombinasikan makanan yang kaya zat besi dengan makanan yang kaya vitamin C, misalnya setelah makan menu daging merah, minumlah jus jeruk.

 

Dengan melakukan langkah-langkah tadi, semoga gejala menorrhagia teratasi dan tubuh terasa lebih fit saat haid datang.

 

 

.

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi