To her, the name of father was another name for love.
Fanny Fern

Si Kecil Tidur Dengan Mata Terbuka, Normalkah?

author
Ruth Sinambela
Senin, 13 Desember 2021 | 11:54 WIB
Anak Tidur Dengan Mata Terbuka | Shutterstock

Baru-baru ini, video seorang anak laki-laki tengah tidur dengan mata terbuka lebar, viral di kalangan netizen korea. Rupanya anak laki-laki di dalam video tersebut merupakan putra dari seorang pembawa acara TV, Sam Hammington. Ia mengunggah video pendek putranya, Bentley, yang tertidur dengan mata terbuka di media sosial instagram pribadinya. Di dalam video terlihat Bentley bersandar dengan relaks, napas teratur, perlahan, dan mantap. Seperti normalnya seorang anak saat tidur, hanya saja matanya terbuka lebar!

“Ini bukan gambar diam. Kami pergi bermain hoki es tetapi ia (merujuk kepada Bentley) tertidur dalam perjalanan ke sana. Ketika aku membuka mata sebentar, aku melihat bahwa ia tertidur tanpa memejamkan mata. Haha. Sebenarnya aku tidak benar-benar ingin melakukannya, jadi aku tidur.” Merupakan caption yang ditulis Sam Hammington untuk video putranya tersebut. 

Baca Juga: Setelah Disapih dan Lulus Toilet Training, Sudahkah Bunda Siap Mengajarkan si Kecil Tidur Sendiri?

Kolom komentar kemudian langsung dibanjiri komentar netizen korea, dengan isi komentar yang kurang lebih sama. Kebanyakan mengutarakan bahwa ini adalah kali pertama mereka melihat seorang anak tidur dengan mata terbuka lebar seperti itu. Banyak yang terkejut dan merasa aneh, namun tak sedikit juga yang beranggapan kalau hal ini lucu dan unik.

Bentley Hammington, Putra dari Pembawa Acara Korea Selatan, Sam Hammington, Tidur dengan Mata Terbuka | Instagram @samhammington

Tidur dengan mata terbuka

Tidur merupakan salah satu aktivitas yang penting dalam tumbuh kembang si kecil. Oleh karena itu, kualitas dan kuantitas tidur anak harus cukup. Apakah tidur dengan mata terbuka mempengaruhi kualitas tidur anak, atau malah dapat membahayakan kesehatannya? Yuk, Bunda cari tahu.

Baca Juga: Benarkah Tidur Siang Membuat Si Kecil Tumbuh Tinggi? Apa Manfaat Lainnya?

Tidur dengan kelopak mata terbuka, dalam istilah medis disebut nocturnal lagophtalmos. Tidak ditemukan tanda bahaya pada kondisi ini, asal si kecil tidak tidur dengan mata terbuka terlalu lama, karena dapat menyebabkan mata kering dan iritasi. 

Nocturnal lagophtalmos normal terjadi pada anak berusia 12 – 18 bulan. Namun, tak menutup kemungkinan anak yang lebih besar juga mengalaminya. Namun, Bunda tak perlu khawatir, nantinya kondisi ini akan hilang dengan sendirinya, kok.

Belai Kelopak Mata Si Kecil Dengan Lembut Apabila Matanya Terbuka Saat Tidur | SHUTTERSTOCK

Penyebab si kecil tidur dengan mata terbuka

Walau hingga kini belum diketahui pasti apa yang menyebabkan anak, juga orang dewasa tertidur dengan mata terbuka, namun para ahli mempercayai bahwa 3 hal berikut dapat memicu kondisi tidur ini.

  • Fase tidur Rapid Eye Movement (REM)

Fase tidur REM adalah fase tidur aktif, ketika mimpi biasanya terjadi. Mengalami fase ini terlalu lama diyakini dapat memicu tidur dengan mata terbuka.

  • Faktor genetik

Tidur dengan mata terbuka ternyata dapat diturunkan, Bun. Mungkin saja si kecil memiliki kecenderungan tidur dengan mata terbuka karena warisan dari kakek, nenek, atau buyutnya.

  • Kelainan pada kelopak mata. Untuk mengetahui ada atau tidaknya kelainan pada kelopak mata, memerlukan pemeriksaan khusus dan menyeluruh. Apabila si kecil sering mengalami tidur dengan mata terbuka, dan berlangsung lama, ada baiknya Bunda memeriksakannya ke dokter yang terpercaya.

Baca Juga: Kurang Tidur Picu Obesitas Pada Anak, Ini Penjelasan Dokter Olga

Ketika si kecil tidur dengan mata terbuka, Bunda dapat mengusap kelopak matanya dengan lembut untuk menutup matanya. Bunda juga harus memastikan kalau si kecil sudah benar-benar tertidur, saat melihatnya tidur dengan kelopak mata terbuka. Ciptakan pula suasana tidur yang nyaman, dan jagalah si kecil agar tertidur dalam mata tertutup. Selain itu, Bunda tak perlu khawatir, karena kebiasaan tidur dengan mata terbuka akan hilang dengan sendirinya.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela