You have a lifetime to work, but children are only young once.
Polish Proverb

Jangan Anggap Remeh Dehidrasi atau Kekurangan Cairan Pada Anak

author
Ruth Sinambela
Jumat, 27 Mei 2022 | 15:02 WIB
Meminum cukup air putih setiap hari merupakan kebiasaan baik yang wajib diajarkan pada si kecil | Shutterstock

Dehidrasi dapat dibedakan menjadi 3, yaitu dehidrasi ringan, sedang, dan berat. Saat si kecil mengalami dehidrasi ringan, Bunda dapat memberinya air putih untuk mengatasi dehidrasi tersebut. Namun pada dehidrasi sedang dan berat, sebaiknya Bunda sesegera mungkin membawa si kecil ke unit gawat darurat untuk mendapat penanganan yang tepat dan cepat.

Begitu pentingnya kemampuan Bunda dalam melihat dan menilai kondisi si kecil, maka Bunda wajib mengetahui terlebih dahulu, bagaimana membedakan dehidrasi ringan, sedang, serta dehidrasi berat yang dapat mengancam kesehatan bahkan nyawa si kecil, berikut ini!

Baca Juga: Balita Susah Minum Air Putih, Bunda Bisa Coba Trik Ini

Dehidrasi ringan

  • Bayi lebih rewel dan mudah haus
  • Warna urine lebih gelap dari biasanya

Dehidrasi sedang

  • Bibir terlihat kering
  • Tidak buang air kecil selama lebih dari 6 jam
  • Tidak mengeluarkan air mata saat menangis
  • Lemas
  • Ubun-ubun terlihat membesar dan cekung
  • Denyut nadi melemah, atau kurang dari 120-140 kali per menit

Dehidrasi berat

  • Mengantuk dan lemas
  • Ubun-ubun semakin besar dan cekung
  • Denyut nadi sulit dirasakan
  • Mata dan mulut terlihat sangat kering
  • Tidak buang air kecil untuk waktu yang sangat lama
  • Napas pendek
  • Kulit terasa dingin

Jangan menunggu dehidrasi berat

Ketika Bunda merasa bahwa si kecil tengah mengalami dehidrasi sedang, maka pada saat itulah Bunda sebaiknya segera membawa si kecil ke dokter atau unit gawat darurat, seraya tetap melakukan langkah-langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kondisinya, Bun.

Baca Juga: Bumil Mual Minum Air Putih, Bagaimana Agar Tidak Dehidrasi?

Tetap memberikan asupan cairan seperti air mineral, jus buah, sup, atau larutan oralit. Juga dengan mengusahakan agar si kecil tidak muntah, dan memakaikan pakaian tipis agar ia tak merasa gerah atau berkeringat, merupakan beberapa hal sederhana yang dapat Bunda lakukan, seraya membawa si kecil ke Rumah Sakit terdekat untuk mendapat bantuan yang tepat.

Lebih rewel dari biasanya merupakan ciri-ciri dehidrasi ringan pada bayi | Shutterstock

Akibat dehidrasi berat pada bayi

Walau mungkin kelihatannya sepele, apabila terlambat ditangani, kekurangan cairan atau dehidrasi pada anak maupun bayi, sering kali dapat mengakibatkan kematian, apabila terlambat mendapatkan perawatan, Bun. Mengapa begitu?

Saat kondisi tubuh si kecil kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dibutuhkannya, maka hal itu akan mempengaruhi cara kerja organ vital, dan membuatnya tidak dapat menjalankan fungsi dengan baik. 

Salah satunya adalah kemungkinan terjadinya syok hipovolemik, yaitu suatu keadaan ketika jantung sudah tidak mampu memasok darah yang cukup ke seluruh tubuh, karena dehidrasi yang mengakibatkan pengurangan jumlah cairan. Hal ini kemudian akan membuat volume cairan di dalam sel tubuh dan pembuluh darah juga berkurang. Dan yang terburuk, mengakibatkan fungsi organ vital tak dapat bekerja sama sekali.

Baca Juga: Saat Bayi Sakit, Cukupkah Ibu Menyusui yang Minum Obat?

Untuk itulah, penting sekali agar Bunda dan Ayah tetap mengukur dan mencukupi kebutuhan cairan anak, terutama ketika ia tengah sakit, seperti saat demam, muntah, diare, atau sakit lainnya, ya.

Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. Dengan terbiasa mengonsumsi air mineral, buah, dan sayur, maka akan dapat membantu Bunda sekeluarga untuk selalu terpenuhi kebutuhan cairannya, setiap hari.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela