When I get up and work out, I’m working out just as much for my girls as I am for me, because I want them to see a mother who loves them dearly, who invests in them, but who also invests in herself. It’s just as much about letting them know as young women that it is OK to put yourself a little higher on your priority list.
Michelle Obama

Remaja Putri Alami Nyeri Haid Hebat? Ketahui 4 Kemungkinan Penyebabnya

author
Ruth Sinambela
Jumat, 10 Februari 2023 | 15:00 WIB
Nyeri haid yang dialami remaja biasanya merupakan hal yang normal | Shutterstock

Selain siklus haid yang tidak teratur, biasanya di dua tahun pertama menstruasi, masalah lain yang juga sering timbul adalah rasa sakit atau nyeri haid yang dirasakan oleh remaja putri baik sebelum dan saat menstruasi, Bun.

Hal ini, meskipun seringnya normal terjadi dan tidak terlalu memengaruhi kehidupan sehari-hari. Namun tak bisa dipungkiri kalau ada juga sebagian remaja putri yang sampai kewalahan mengatasinya sehingga bisa menurunkan kualitas hidup dan mengganggu aktivitas.

Baca Juga: 4 Bekal Penting untuk Gadis Kecil Bunda saat Menghadapi Menstruasi Pertama

Apa, sih, yang bisa menyebabkan nyeri haid ini? Ada 4 faktor yang menurut para ahli paling sering menjadi penyebabnya, Bun. Berikut penjelasan selengkapnya.

Peningkatan hormon prostaglandin

Biasanya nyeri haid yang normal dialami sebagian besar remaja adalah nyeri haid yang disebabkan oleh perubahan hormon prostaglandin di dalam tubuh. Secara alami, remaja putri memang memiliki kadar prostaglandin yang tinggi, Bun.

Hormon prostaglandin sendiri sebenarnya sangat dibutuhkan oleh tubuh karena berfungsi untuk mengatur suhu tubuh, peradangan, pertumbuhan sel, hingga kontraksi otot yang membantu lapisan rahim meluruh selama haid.

Sambil tetap memantau Bunda sebaiknya menjelaskan pada remaja putri mengapa ia merasakan nyeri haid, atau mengapa menstruasinya belum teratur | Shutterstock

Nantinya secara perlahan, kadar hormon prostaglandin di dalam tubuh akan semakin berkurang mengikuti pertumbuhan dan pertambahan usia anak.

Endometriosis

Merupakan suatu kondisi medis dimana jaringan yang biasanya melapisi rahim justru tumbuh di luar rahim. Selain memang akan membuat menstruasi terasa sangat menyakitkan, juga seringkali memengaruhi kesuburan wanita, Bun.

Baca Juga: Yuk Dampingi Gadis Kecil Bunda Menjalani Menstruasi Pertamanya

Karena itulah sangat penting untuk segera memeriksakan kondisi kesehatan anak kepada ahli, apabila Bunda menemukan gejala nyeri haid yang ekstrem atau apabila darah haid terasa sangat banyak dan lebih dari 7 hari.

Fibroid rahim atau miom

Pertumbuhan atau benjolan berupa otot di rahim, leher rahim, dan ligamen panggul yang biasanya bersifat tidak ganas atau non-kanker merupakan sebab lain yang bisa menimbulkan nyeri hebat saat menstruasi, Bun.

Selain itu pertumbuhan miom atau fibroid biasanya sulit disadari, Bun. Namun apabila tidak segera diobati, fibroid rahim atau miom bisa menyebabkan infertilitas dan risiko keguguran saat hamil.

Nyeri saat menstruasi yang berlebihan dan terus menerus sebaiknya diperiksakan ke dokter kandungan ya, Bun | Shutterstock

Radang panggul

Meski jarang terjadi, penyakit radang panggul juga bisa mengakibatkan nyeri haid saat menstruasi. Hal ini disebabkan oleh terbentuknya jaringan parut yang terlihat seperti jaring di antara ovarium, saluran tuba, dan rahim.

Biasanya, penyakit radang panggul berasal dari infeksi menular seksual yang tidak diobati dan menyebabkan infeksi pada organ reproduksi.

Baca Juga: Arti 6 Warna Darah Menstruasi

Diperlukan pemeriksaan dan observasi yang menyeluruh untuk bisa mendiagnosis salah satu penyebab di atas sebagai faktor yang membuat nyeri haid pada remaja putri bisa sangat menyakitkan. Untuk itulah, sangat penting bagi Bunda dan si kecil agar mau memeriksakan kondisinya ke dokter kandungan demi mencegah risiko yang mungkin terjadi di kemudian hari.

Ingat, jangan ragu atau takut untuk mengunjungi dokter kandungan ya, Bun. Bagaimana pun, memeriksakan kesehatan reproduksi tentu membutuhkan bantuan dari ahlinya yaitu dokter spesialis kandungan dan kebidanan.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi