Success is not final, failure is not fatal: it is the courage to continue that counts.
Winston Churchill

Mengajarkan Anak untuk Mau Meminta Bantuan Sesuai dengan Karakternya

author
Ruth Sinambela
Senin, 10 April 2023 | 15:22 WIB
Mengajarkan anak untuk meminta bantuan sesuai dengan karakternya akan membantu anak lebih percaya diri dan mudah bersosialisasi | Shutterstock

Tidak semua anak mengetahui kapan waktunya ia harus meminta bantuan pada orang dewasa, Bun. Hal ini sayangnya seringkali disebabkan oleh pola asuh yang salah dari orang tua. 

Seringkali orang tua salah mengartikan permintaan tolong anak sebagai sesuatu yang mengganggu, merepotkan, atau manja. Padahal ketika anak tumbuh di lingkungan yang memperlakukannya demikian, lama-kelamaan bisa membentuk anak menjadi sosok yang tidak peduli. Bahkan yang lebih parah lagi, kesehatan mental anak bisa terganggu.

Baca Juga: Tanamkan TRICK agar Anak Sukses di Masa Depan

Anak yang mandiri juga butuh dibantu

Memang benar orang tua harus menanamkan kemandirian di dalam diri anak. Namun perlu diingat kalau keberanian anak untuk meminta tolong haruslah dianggap serius. Keseimbangan antara meminta tolong dan menolong juga sebaiknya bisa diterapkan di dalam pola asuh di rumah.

Jangan sampai karena orang tua yang terlalu keras setiap kali anak meminta tolong atau memberi signs kalau ia butuh pertolongan, justru membuatnya jadi merasa tidak dipedulikan terlebih lagi merasa sendirian. Hal ini justru bisa membuat anak bersikap skeptis, merasa tidak membutuhkan bantuan orang lain, atau yang paling parah, memendam sendiri kesulitan yang dialaminya dan depresi.

Ajarkan anak untuk mau meminta bantuan ketika benar-benar dibutuhkan | Shutterstock

Untuk itu, sangat penting bagi orang tua untuk bisa menanamkan keberanian di dalam diri si kecil untuk berani bicara, berpendapat, hingga dalam hal ini, meminta bantuan, Bun! Tentunya dengan cara yang tepat dan sesuai dengan karakter anak.

Anak yang mudah frustasi

Arahkan anak untuk mau mencoba beberapa cara sebelum menyerah. Ketika ia benar-benar membutuhkan bantuan, Bunda dapat mengajarkannya untuk meminta bantuan dengan mengatakan, “Aku sudah mencoba ini dan itu, tetapi masih belum bisa. Bisakah Bunda membantu?”

Baca Juga: Membangun Kemampuan Public Speaking Anak Sejak Dini Banyak Manfaatnya, Bun!

Anak yang tak percaya diri

Meski ada hal yang tidak bisa dilakukan si kecil, tanamkan kalau ada banyak hal yang dapat ia lakukan dengan berusaha, Bun. Namun ketika ia benar-benar butuh bantuan, Bunda dapat mengajarkannya untuk berkata, “Aku bisa melakukan ini, tapi aku tidak tahu caranya. Bisakah Bunda menjelaskan bagaimana caranya?”

Anak yang perfeksionis

Tanamkan pada diri anak dengan tipe ini, kalau menolak bantuan tidak membuatnya terlihat lebih keren ya, Bun. Ajarkan anak untuk mau meminta bantuan ketika benar-benar dibutuhkan dengan berkata, “Ini yang sudah aku lakukan. Apa Bunda punya saran? Bila iya, bantu dan beritahu aku!”

Dengan respon yang baik dari Bunda dan Ayah, nantinya anak akan bisa menerima kalau permintaan tolong merupakan hal yang penting untuk dilakukan saat berada di situasi yang membingungkan atau melelahkan. | Shutterstock

Anak yang kewalahan

Ajarkan anak bahwa tidak mengapa kalau ia mau mengambil waktu beristirahat dan menenangkan diri. Ajarkan pula kalau setelah itu ia dapat meminta bantuan dengan mengatakan ini, “Aku kewalahan. Tolong beri aku waktu untuk beristirahat sebentar sebelum memulainya lagi, Bun.”

Dengan respon yang baik dari Bunda dan Ayah, nantinya anak akan bisa menerima kalau permintaan tolong merupakan hal yang penting untuk dilakukan saat berada di situasi yang membingungkan atau melelahkan. Bahwa permintaan tolong akan membuat beban terasa lebih ringan. Bahwa mendapat pertolongan bukanlah hal yang memalukan.

Baca Juga: Doomscrolling dan Dampak Negatifnya bagi Kesehatan Mental Anak

Selain itu Bunda juga tidak perlu khawatir anak akan menjadi anak yang manja atau mudah menyerah, sebaliknya Bunda bisa mengharapkan anak yang mau berusaha semaksimal mungkin dan tahu waktunya meminta bantuan dan terbuka serta mau membantu saat dirinya dimintai bantuan.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela