What it’s like to be a parent: It’s one of the hardest things you’ll ever do but in exchange it teaches you the meaning of unconditional love.
Nicholas Sparks

Meski Sudah Terbiasa Bersih, Si Kecil Tetap Mungkin Terkena Diare?

author
Ruth Sinambela
Kamis, 3 Agustus 2023 | 09:08 WIB
Diare dapat diakibatkan oleh beberapa faktor, Bun | Shutterstock

Diare merupakan masalah yang umum terjadi pada anak. Hal ini ditandai dengan frekuensi buang air besar yang meningkat, konsistensi tinja yang cair, dan gejala lain seperti mual, muntah, hingga demam. 

Penting bagi orang tua untuk segera memberi penanganan diare pada anak karena apabila tidak ditangani dengan cepat dan tepat, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan anak. 

Baca Juga: Bolehkah Si Kecil Mengonsumsi Susu Saat Diare?

8 Faktor Pemicu

Lantas, apakah penyebab atau faktor yang dapat menyebabkan diare pada anak? Tak hanya masalah kebersihan, Bun. Bahkan ketika kita sudah berusaha memberikan yang terbaik bagi anak dan telah memastikan kebersihan pun, diare bisa tetap dialami oleh siapa pun. Terlebih pada anak-anak yang daya tahan tubuhnya cenderung lebih lemah daripada orang dewasa.

Meski sudah berusaha menjaga kebersihan dan higienis, anak-anak masih mungkin tertular atau terkena diare | Shutterstock

Berikut ini beberapa faktor yang bisa menyebabkan diare pada anak:

  • Infeksi virus, seperti rotavirus, norovirus, dan adenovirus. Infeksi virus ini dapat menyebar melalui kontak dengan tinja yang terkontaminasi atau melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi.
  • Infeksi bakteri, seperti Escherichia coli (E. coli), Salmonella, dan Campylobacter. Infeksi bakteri ini biasanya masuk melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.
  • Parasit seperti Giardia lamblia atau Cryptosporidium dapat menginfeksi lewat konsumsi air yang terkontaminasi atau kontak dengan kotoran yang mengandung parasit.
  • Diare juga dapat disebabkan kontaminasi oleh bakteri, virus, atau parasit dari makanan atau minuman yang tidak diolah atau disimpan dengan benar.
  • Alergi atau intoleransi makanan, seperti alergi susu sapi atau intoleransi laktosa.
  • Efek samping obat-obatan, misalnya antibiotik yang dapat mengganggu keseimbangan bakteri normal di dalam saluran pencernaan dan menyebabkan diare.
  • Gangguan pencernaan atau saluran pencernaan yang sensitif, seperti sindrom iritasi usus (IBS) atau intoleransi gluten.
  • Kontaminasi lingkungan yang tidak higienis, seperti air minum yang terkontaminasi atau sanitasi yang buruk.

Semua Bunda pasti sudah berusaha memberikan yang terbaik untuk menjaga kesehatan buah hatinya | Shutterstock

Baca Juga: BRATY Diet untuk Si Kecil Saat Diare

So, buang jauh-jauh pemikiran kalau si kecil diare artinya ibunya kotor, jorok, atau kurang perhatian terhadap kebersihan ya, Bun. Karena mungkin saja diare diakibatkan penularan dari orang lain atau faktor-faktor lainnya!

Bagaimana pun, kedelapan faktor di atas mungkin bisa dialami oleh siapa saja walau sudah berusaha menjaga kebersihan tempat tinggal dan makanannya. Meski demikian menjaga kebersihan dan memastikan makanan yang dikonsumsi telah layak, bersih, dan matang, terbiasa mencuci tangan secara teratur, dan menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit tentu juga wajib dilakukan dan sangat dibutuhkan untuk mencegah diare. 

Baca Juga: 7 Kelompok Makanan yang Aman Saat Bayi Diare

Selain itu, agar anak tidak sampai mengalami diare yang parah atau membahayakan, pencegahan melalui vaksin dapat dilakukan. Yaitu dengan memastikan kalau si kecil telah mendapatkan vaksinasi yang dianjurkan pemerintah, termasuk vaksin rotavirus, yang terbukti dapat mencegah beberapa jenis diare pada si kecil.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi