Too much love never spoils children. Children become spoiled when we substitute presents for presence.
Anthony Withman

6 Fakta Nyamuk Wolbachia yang Dapat Membasmi DBD

author
Ratih Sukma Pertiwi
Kamis, 23 November 2023 | 10:00 WIB
Teknologi Wolbachia digunakan untuk menurunkan angka DBD di beberapa negara, termasuk Indonesia. | Shutterstock

Beberapa minggu belakangan ramai dibicarakan tentang nyamuk Wolbachia yang dipercaya dapat membasmi penyakit demam berdarah dengue (DBD), Bun. Pelepasan ribuan nyamuk ini pun telah dilakukan atas instruksi Kementerian Kesehatan RI pada lima wilayah di Indonesia, yaitu Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang, dan Kupang. Para petugas melepas segenggam nyamuk di setiap jarak 50 meter pada seluruh area yang ditargetkan.

Terdapat pro dan kontra dari aksi ini, Bun. Sebagian orang mengkhawatirkan efek gigitan nyamuk Wolbachia akan berpengaruh buruk pada kesehatan. Benarkan demikian? Nah, sebelum Bunda mempercayai kabar-kabar yang tidak benar, yuk, simak fakta-fakta penting terkait nyamuk Wolbachia berikut ini.

1.Berasal dari Bakteri Wolbachia

Wolbachia sebetulnya adalah nama bakteri yang hanya dapat hidup sebagai parasit di dalam sel-sel tubuh hewan arthropoda, termasuk nyamuk, lalat buah, capung, kupu-kupu.

2.Mampu Melumpuhkan Virus Dengue

Ketika nyamuk penyebab DBD, yaitu Aedes aegypti, terinfeksi oleh bakteri Wolbachia, maka mereka tidak mampu lagi menularkan virus dengue saat mengisap darah manusia. Dengan begitu, jumlah kasus DBD juga akan berkurang

3.Uji Coba Wolbachia Pernah Berhasil di Yogyakarta

Uji coba pelepasan nyamuk Wolbachia sudah pernah dilakukan di Yogyakarta pada sekitar tahun 2014. Hasilnya, uji coba ini dapat menekan kasus DBD hingga 77% dan menurunkan kebutuhan rawat inap pasien DBD hingga 86%.

Dan ternyata, Bun, metode penyebaran nyamuk Wolbachia untuk menurunkan angka DBD telah terbukti efektivitasnya di 13 negara, yaitu Vietnam, Kiribati, Fiji, Vanuatu, New Caledonia, Meksiko, Australia, Brazil, Colombia, El Savador, Sri Lanka, Honduras, dan Laos.

Baca juga: Waspada! Demam Berdarah Bisa Mengancam Nyawa

Salah satu gejala demam berdarah adalah demam tinggi. | Shutterstock

4.Efek Digigit Wolbachia Mirip Digigit Nyamuk Biasa

Sama seperti digigit nyamuk pada umumnya, jika seseorang digigit nyamuk Wolbachia maka akan merasa gatal dan kulit menjadi kemerahan. Namun, efek ini bisa berbeda-beda pada setiap orang. Ada juga yang tidak merasakan apa-apa ketika digigit Wolbachia. Yang pasti, tidak ada efek kesehatan yang merugikan, Bun, karena bakteri Wolbachia tidak dapat hidup dalam tubuh manusia.

5.Peneliti Utama Riset Wolbachia Berasal dari Indonesia

Prof. Dr. Adi Utarini, M.Sc., MPH., PhD. dari Yogyakarta yang juga menjabat sebagai Guru Besar Fakultas Universitas Gadjah Mada adalah peneliti utama nyamuk Wolbachia, yang bekerja sama dengan World Mosquito Program (WMP) milik Bill Gates. Oleh karena itu, nyamuk Wolbachia juga disebut sebagai nyamuk Bill Gates.

Atas prestasinya yang bermanfaat bagi dunia, beliau yang akrab disapa Prof Uut ini mendapat penghargaan sebagai salah satu dari 100 orang berpengaruh di dunia versi majalah Time pada tahun 2021.

Baca juga: Kemenkes: Waspada DBD, Nyamuk Dengue Ganas di Suhu Tinggi

6.Bakteri Wolbachia Tidak Menyebabkan Radang Otak dan Kaki gajah

Prof Uut menjelaskan bahwa tidak ada kaitannya antara radang otak Japanese Encephalitis (JE) dengan bakteri Wolbachia. JE disebabkan oleh jenis nyamuk yang berbeda, yaitu Culex.

Dalam hal filariasis atau penyakit kaki gajah pun menurut Prof Uut tidak disebabkan oleh Wolbachia,  “Wolbachia itu ada ribuan jenis. Yang ada pada cacing yang menyebabkan filariasis berbeda jenisnya dengan Wolbachia pada nyamuk Aedes aegypti.”

 

 

Referensi:

https://ugm.ac.id/en/news/ugm-expert-wolbachia-mosquitoes-are-safe-for-humans-can-reduce-dengue-cases/

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8103655/

https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20231121165556-33-490808/ribuan-nyamuk-wolbachia-disebar-di-5-kota-apa-tujuannya

https://www.kompas.com/sains/read/2020/09/14/120000023/tekan-dbd-hingga-77-persen-berapa-kebutuhan-nyamuk-ber-wolbachia

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi