Success is not final, failure is not fatal: it is the courage to continue that counts.
Winston Churchill

Cenderung Mengulangi Perbuatannya, Bisakah Pelaku KDRT Berubah?

author
Ruth Sinambela
Kamis, 13 Oktober 2022 | 11:00 WIB
Potret mesra Lesti-Billar saat masih berpacaran | Instagram @rizkybillar @lestykejora

Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang menimpa Lesti Kejora hingga kini masih terus bergulir. Masyarakat masih dibuat terkejut dengan berbagai fakta yang terungkap mengenai kekerasan yang “mungkin” sudah sering dialami Lesti.

Salah satunya seperti baru-baru ini diperlihatkan dari video rekaman cctv yang menampilkan rekaman adegan kekerasan Rizky Billar kepada istrinya Lesti Kejora. Hal ini diakui pihak kepolisian sebagai salah satu bukti penting menyangkut kasus kdrt Lesti Kejora dan Rizky Billar. 

Baca Juga: Lesti Kejora Laporkan Rizky Billar atas Dugaan KDRT, Bagaimana Kondisi Lesti Kini?

Rizky melempar bola billiard ke arah Lesti

Rekaman cctv yang memperlihatkan Rizky Billar tengah melempar bola billiard yang diambilnya dari meja ke arah Lesti Kejora, sontak membuat masyarakat merasa kaget sekaligus kecewa, Bun. 

Belum lagi hal tersebut terjadi di hadapan banyak orang yang diduga merupakan kru rumah produksi milik Lesti Kejora dan Rizky Billar. Untungnya pada saat kejadian Rizky Billar yang tengah berdiri di dekat kolam renang terpeleset hingga terjatuh dan tidak sampai mengenai Lesti yang berdiri terdiam di hadapannya. 

Dibenarkan pihak kepolisian

Pihak kepolisian sendiri lewat keterangan yang diberikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan, seperti dilansir dari Detik.com, membenarkan bukti rekaman video cctv tersebut.

Selalu kelihatan mesra dan romantis, pernikahan Lesti-Billar kini tengah diterpa badai | Instagram @rizkybillar @lestykejora

"Iya benar dan itu kan memang jadi salah satu bukti yang diserahkan oleh pihak Lesti Kejora," ujar Kombes Endra Zulpan pada Selasa (11/10//2022).

Hal ini tak ayal membuat masyarakat semakin terkesima dengan permasalahan yang terjadi di tengah-tengah keluarga Lesti Kejora dan Rizky Billar, yang sebelumnya mendapat banyak pujian karena selalu terlihat mesra dan kompak di depan kamera.

Pelaku kdrt dapat berubah?

Kekerasan merupakan perbuatan yang dapat terjadi akibat proses panjang di dalam kehidupan seseorang, Bun. Pelaku kekerasan tak akan tiba-tiba menjadi seseorang yang ringan tangan hanya karena tersulut emosi.

Baca Juga: Bukan Cuma Fisik, Ini Jenis Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang Harus Kamu Tahu!

Lebih dari itu kekerasan dapat terbentuk akibat trauma di masa lalu, pergaulan, pola asuh, hingga faktor lingkungan sehingga sangat sulit untuk pelaku kekerasan bisa lepas dari kebiasaan atau tabiat ini. 

Bagaimanapun,  menurut Ellen Pence dari Domestic Abuse Intervention Project (DAIP), seperti dilansir dari KlikDokter, bukannya tidak mungkin hal tersebut bisa terwujud. Tapi tentu akan memerlukan proses yang panjang sekali dan tidak mudah, karena kekerasan pun bisa terbentuk oleh pengaruh yang didapat berulang-ulang dan selama puluhan tahun. Jadi untuk menyembuhkannya juga akan membutuhkan waktu yang panjang dan niat yang sangat kuat.

Pelaku kdrt cenderung sulit disembuhkan dan terus mengulang perbuatannya meski menyesal dan meminta maaf | Shutterstock

Pelaku KDRT cenderung mengulangi perbuatannya

Sulitnya pelaku KDRT untuk berubah dan menahan keinginannya melakukan kekerasan menjadi alasan bahwa sangat mungkin kekerasan-kekerasan dalam rumah tangga akan terus berulang. 

Seringkali pelaku akan merasa menyesal, meminta maaf, juga berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya. Meski demikian pada saat hal-hal yang tidak disukainya meskipun kecil terjadi, kecenderungannya adalah pelaku kembali melakukan kekerasan karena tak bisa menahan dirinya.

Hal ini ironisnya sering menjadi alasan korban KDRT tidak mampu atau sulit keluar dari situasi tersebut. Ada dua hal yang memungkinkan hal ini bisa terjadi, Bun:

  • Korban merasa ketakutan dan terintimidasi sehingga memilih untuk diam dan menyembunyikan perbuatan pelaku.
  • Korban berharap pelaku benar-benar sadar dan berubah, sehingga kembali memaafkan perbuatan pelaku.

Menjadi proses yang panjang dan melelahkan hingga korban bisa atau mau mencari pertolongan dan meninggalkan pelaku yang mungkin masih sangat dicintainya karena itulah bentuk dukungan sekecil apapun sangat dibutuhkan oleh korban KDRT.

Baca Juga: Meningkatnya Kasus KDRT Selama Pandemi Covid-19

Bunda-bunda hebat, wanita-wanita kuat... Yuk, kembalikan senyum Bunda yang mungkin kini tengah hilang karena terhapus oleh pernikahan yang tidak sehat atau KDRT. Dengan berani meminta pertolongan dan keluar dari situasi yang tidak sehat ini. Kanya doakan Bunda akan selalu mendapat kemudahan dan bisa menyelesaikan masalah dengan sebaik-baiknya ya, Bun. Semangat!

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi