We may not be able to prepare the future for our children, but we can at least prepare our children for the future.
Franklin D. Roosevelt

Lato-Lato, Permainan Tradisional yang Kembali Viral

author
Ruth Sinambela
Jumat, 6 Januari 2023 | 14:45 WIB
Lato-lato warna-warni terbuat dari plastik |

Sudah ada sejak tahun 1970-an dan sempat populer di tahun 1990-an, lato-lato merupakan salah satu permainan tradisional yang digemari pada saat itu, khususnya di daerah pedesaan, Bun.

Lato-lato sendiri, di Indonesia pertama kali dimainkan oleh masyarakat Bugis. Namun kemudian juga populer di Makassar dengan nama katto-katto, dan di Pulau Jawa dengan nama etek-etek. Kini, lato-lato kembali viral di berbagai daerah di Indonesia. Khususnya di Pulau Jawa, lato-lato nyaris bisa ditemukan di berbagai kota dan desa.

Baca Juga: Permainan Tradisional Nyaris Punah, Padahal Punya Banyak Manfaat Positif

Sejarah lato-lato

Meski telah lama dikenal sebagai permainan tradisional Indonesia, siapa sangka ternyata lato-lato pertama kali ditemukan di Amerika Serikat (AS), yaitu sejak tahun 1960-an! Bedanya, lato-lato di Amerika Serikat pada saat itu terbuat dari bahan dasar kaca, Bun. Sehingga dianggap sangat berbahaya.

Lato-lato dari kayu | AliExpress

Apalagi di antara tahun 1960-1970, permainan ini banyak menyebabkan insiden cedera mata pada sejumlah anak yang memainkannya. Kejadian tersebut akhirnya mendorong Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) melarang lato-lato beredar sejak tahun 1966. Keputusan ini pun didukung beberapa komunitas dan organisasi di sana demi mengurangi kebutaan yang banyak terjadi akibat permainan ini.

Pengawasan orang tua tetap dibutuhkan

Kabar baiknya, di Indonesia sendiri permainan lato-lato hingga saat ini tidak sampai memakan korban seperti yang terjadi di Amerika Serikat. Salah satu alasannya, karena lato-lato di Indonesia dibuat dari bahan baku plastik atau kayu, Bun.

Dengan menggunakan bahan baku tersebut, lato-lato dianggap aman, meskipun orang tua tetap harus memantau dan mendampingi saat si kecil memainkannya. Apalagi, lato-lato tergolong keras dan bisa saja mengenai orang di sekitarnya apabila terlempar, jatuh, atau lepas saat dimainkan. Maka akan sangat bijaksana kalau Bunda hanya memberikan lato-lato untuk dimainkan oleh si kecil yang telah cukup umur, ya.

Baca Juga: Asal Diawasi, Bermain Game Online Ada Manfaatnya juga, lho!

Permainan lato-lato yang sedang viral | Youtube: Stevo marcincak

Manfaat bermain lato-lato bagi anak

Seperti Bunda ketahui, memainkan permainan lato-lato kenyataannya tak semudah yang dibayangkan, lho. Butuh fokus dan kemampuan motorik yang baik untuk bisa memainkannya.

Berikut ini beberapa manfaat bermain lato-lato bagi tumbuh kembang si kecil, apabila dimainkan dengan aman, Bun:

  • Meningkatkan fokus dan konsentrasi anak.
  • Membuat anak lupa bermain gadget.
  • Melansir dari medcom.id, bermain lato-lato selama 10 menit dengan akumulasi 80 persen bisa membakar kalori sebanyak 80 kal, Bun.
  • Melatih motorik anak.
  • Menambah kepercayaan diri.
  • Melatih kesabaran dan keseimbangan.
  • Menenangkan pikiran.

Baca Juga: 5 Ide Kegiatan Bermain Outdoor untuk Akhir Pekan di Rumah

Bagaimana dengan Bunda sendiri, sudah pernah mencoba permainan ini? Kalau sudah, pasti tahu bagaimana sulit dan serunya memainkan lato-lato. Yang penting, jangan sampai lupa waktu ya, Bun. Ingatkan pula si kecil agar selalu berhati-hati dan tidak berlebihan saat memainkannya, agar dapat bermain dengan aman dan gembira.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela