When I get up and work out, I’m working out just as much for my girls as I am for me, because I want them to see a mother who loves them dearly, who invests in them, but who also invests in herself. It’s just as much about letting them know as young women that it is OK to put yourself a little higher on your priority list.
Michelle Obama

Pentingnya Protein Hewani untuk Membantu Anak Tumbuh Tinggi

author
Ruth Sinambela
Senin, 17 April 2023 | 14:56 WIB
Sumber Protein Nabati dan Protein Hewani | Shutterstock

Kalsium memang baik dan dibutuhkan untuk kesehatan tulang, namun tahukah Bunda kalau anggapan yang mengatakan kalsium adalah nutrisi yang paling dibutuhkan anak untuk tumbuh tinggi sebenarnya kurang tepat.

Pasalnya, beberapa studi terbaru yang dilakukan para ahli menunjukkan bahwa protein hewani lah yang berperan paling penting dalam membantu anak tumbuh tinggi!

Kandungan gizi yang dimiliki protein hewani

Protein hewani adalah protein yang berasal dari hewan, meliputi daging sapi, daging kambing, daging ayam, daging bebek, seafood, serta telur. Protein hewani memiliki keunggulan lebih apabila dibandingkan dengan protein nabati, yaitu memiliki komposisi asam amino esensial yang lebih lengkap. 

Baca Juga: Yuk, Penuhi Kebutuhan Protein Hewani Anak untuk Cegah Stunting!

Protein hewani juga mengandung banyak mikronutrien seperti vitamin B12, vitamin D, DHA, zat besi, dan zink. Dimana nutrisi tersebut seperti kita ketahui bersama, memiliki peran penting bagi tubuh, yaitu:

  • Vitamin B12 berperan untuk menjaga kesehatan saraf dan otak serta pembentukan sel darah merah.
  • Vitamin D berperan dalam penyerapan kalsium dan sistem kekebalan tubuh.
  • DHA memiliki peran kesehatan pada otak anak
  • Zat besi yang berperan untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan dan meningkatkan sistem imun tubuh
  • Zink berperan dalam mendukung sistem imun tubuh, masa pemulihan, dan baik untuk pencernaan

Ukurlah tinggi anak secara berkala untuk mengetahui apakah pertumbuhan tinggi badan anak sudah sesuai untuk usianya | SHUTTERSTOCK

Kebutuhan protein hewani untuk tumbuh kembang optimal

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) no 28 tahun 2019 kebutuhan asupan protein harian anak sebaiknya disesuaikan dengan usia anak, Bun.

Namun yang juga tak kalah pentingnya, pastikan agar anak tidak mengonsumsi protein hewani secara berlebihan agar tehindar dari obesitas, ya.

Baca Juga: Isolat Protein Soya, Untuk Tumbuh Kembang Optimal Si Kecil yang Tidak Cocok Susu Sapi

Berikut ini kebutuhan protein hewani anak berdasarkan usia:

  • Usia 6-11 bulan sebanyak 15 gram/hari
  • Usia 1-3 tahun sebanyak 20 gram/hari
  • Usia 4-6 tahun sebanyak 25 gram/hari
  • Usia 7-9 tahun sebanyak 40 gram/hari

Tips Mengolah Protein Hewani untuk anak

  • Gunakan daging giling, untuk dicampur pada bubur MPASI, diolah menjadi nugget, bola-bola daging, atau bisa juga digunakan sebagai campuran sayur.
  • Rebus telur dan sajikan untuk dinikmati bersama bubur, atau nasi dengan kuah dan sayur.
  • Bumbui dan rebus ayam kampung, kemudian suwir untuk disajikan bersama bubur jagung, atau nasi dan sayur sop.
  • Campur daging ikan dengan bubur MPASI dan sayur-sayuran.
  • Bumbui dan masak daging ikan dengan cara dipanggang di pan anti lengket, atau digoreng sebentar dengan sedikit minyak saja.

Mengonsumsi telur setiap hari akan mencegah stunting pada anak di bawah 2 tahun | Shutterstock

Nutrisi seimbang terutama dari asupan protein hewani, seperti daging, telur, dan ikan, menjadi satu hal yang akan membantu anak tumbuh tinggi. Namun bukan hanya itu, karena ada faktor lain yang sangat mempengaruhi tinggi badan anak, seperti faktor genetik, aktivitas fisik seperti olahraga, serta hormon pertumbuhan yang dalam hal ini berhubungan pula dengan istirahat yang berkualitas.

Baca Juga: Mengoptimalkan Pertumbuhan Tinggi Badan Anak di Waktu-waktu Terbaiknya

Kesemua faktor tersebutlah yang bersama-sama akan saling membantu, mendukung, dan memberi pengaruh dalam pertumbuhan tinggi anak.

Karena itulah semangat terus ya, Bunda. Khususnya dalam menyiapkan menu MPASI maupun makan anak yang cukup protein hewaninya. Semangat terus bereksperimen dalam menyajikan menu makan dengan nutrisi seimbang bagi si kecil!

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi