I think a lot about teaching my kids to work hard. I’ve learned something about kids ? they don’t do what you say; they do what you do.
Jennifer Lopez

Tips Mudik Lebaran Aman dan Nyaman Bersama Bayi

author
Bianca Swasono
Sabtu, 6 April 2024 | 10:00 WIB
Terbang dengan pesawat bersama si Kecil memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing | Shutterstock | Shutterstock

 

Tidak terasa waktu untuk mudik Lebaran telah tiba. Beberapa keluarga bahkan telah memulai perjalanan mudik mereka. Ayah dan Bunda sudah siap mudik bersama si Kecil? Sebelum membuat rencana dan berangkat, jangan lupa untuk perhatikan usia, transportasi, dan perlengkapan anak, terutama bayi, ya!

 

Membawa bayi bepergian, termasuk saat mudik Lebaran, menjadi tantangan yang cukup besar bagi para orang tua. Tentu saja, yang utama adalah kenyamanan dan keselamatan si Kecil selama perjalanan hingga di tempat tujuan.

Banyak juga orang mempertanyakan, pada usia berapa bayi boleh dibawa bepergian. Terkait hal ini, memang belum ada panduan khususnya, Bun. Namun kita bisa berpatokan dari beberapa sumber kredibel berikut ini:

-Menurut Parenting First Cry, bayi sampai usia 40 hari sebaiknya tidak dibawa perjalanan jauh. Dengan kata lain, sebenarnya sekitar bulan pertama bayi tidak boleh bepergian, kecuali saat berjemur di luar rumah atau saat kontrol ke dokter.

-Dikutip dari website medis BabyCenter, mulai di bulan kedua bayi boleh bepergian, tetapi bukan perjalanan jauh. Alasannya, daya tahan tubuh bayi masih rentan terhadap paparan kuman dan bakteri. Setelah usia dua bulan, daya tahan tubuh bayi lebih kuat dan sudah mendapat tambahan imunisasi.

-Menurut website kesehatan National Childbirth Trust menyebutkan bayi mulai dapat diperkenalkan dengan bepergian lebih jauh jika:

  • Sudah berusia 3-7 bulan
  • Rutinitas hariannya, seperti menyusu dan tidur, sudah mulai teratur sehingga tetap bisa dilakukan secara konsisten meski sedang bepergian.

Baca juga: Menurut Medis, Ini Usia Aman Bayi Diajak Traveling

Moda Transportasi Apa yang Cocok untuk Bayi?

Ayah dan Bunda yang memiliki bayi atau anak kecil mungkin bingung memilih transportasi yang terbaik untuk mudik. Apakah mobil, kereta, atau pesawat? Pada dasarnya, memilih transportasi untuk mudik dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan masing-masing. Untuk tempat yang hanya bisa dijangkau dengan pesawat, maka mau tidak mau bayi dan anak kecil harus diajak naik pesawat. 

Bagaimana jika tempat tujuan bisa dicapai dengan beberapa opsi transportasi? Menurut website Babies Who Travel, secara umum pesawat dianggap sebagai opsi yang paling tepat. Tetapi, sebenarnya kereta juga bisa dipertimbangkan. Tentunya kereta bisa lebih mahal daripada mobil pribadi dan tidak semua negara memiliki fasilitas kereta yang baik.

Berikut ini kelebihan dan kekurangan menggunakan pesawat, mobil, dan kereta saat bepergian membawa bayi dan/atau anak kecil:

Pesawat

Kekurangan:

-Bayi atau anak kecil dapat merasa kurang nyaman saat harus memakai seatbelt di waktu-waktu tertentu, seperti saat take off, landing, dan gangguan (turbulence). 

-Bayi atau anak kecil dapat mengalami nyeri telinga akibat tekanan udara yang membuatnya kurang nyaman.

Kelebihan:

-Relatif lebih cepat sampai tempat tujuan, terlebih untuk penerbangan langsung.

-Mudah mencari bantuan (dari pramugari).

-Nyaman dan relatif tidak berisik dibandingkan naik kereta atau bus.

Mobil

Kekurangan:

-Bila Ayah atau Bunda menyetir dan harus menaruh bayi di car seat, waktu untuk memperhatikan bayi jadi berkurang karena fokus pada jalanan.

-Bayi atau anak belum tentu bisa tenang duduk di car seat, terlebih saat bosan dan macet.

-Naik mobil berarti perjalanan bisa sedikit lebih lama karena pasti harus berhenti sesekali di rest area bila perjalanan jauh. Bayi atau anak kecil juga harus diajak keluar mobil untuk stretching dan sedikit bermain agar tidak jenuh di mobil.

Kelebihan:

-Bila mobil adalah kendaraan pribadi, kemungkinan bisa lebih hemat biaya dan memuat lebih banyak barang. 

-Waktu tempuh dan istirahat saat berkendara dengan mobil pribadi bisa sangat fleksibel sesuai kebutuhan bayi.

Kereta

Kekurangan:

-Tidak ada take off dan seatbelt sehingga bayi dan anak  tidak perlu merasa tidak nyaman dengan tekanan udara pada telinga.

-Tidak perlu mengambil barang bagasi, karena Bunda membawa dan menjaga barang-barang sendiri.

-Saat jam sibuk kereta menjadi penuh dan dapat membuat bayi kurang nyaman.

Kelebihan:

-Saat bayi atau anak bosan, bisa diajak berjalan-jalan sejenak di sepanjang gerbong.

-Tidak dipungut biaya tambahan hingga bayi usia tertentu.

-Ayah dan Bunda bisa mengawasi dan mengangkat barang sendiri.

Baca juga: 9 Kelebihan Traveling Naik Kereta Api Ketimbang Pesawat

Jangan lupakan barang-barang penting untuk mudik bersama si Kecil | Shutterstock | Shutterstock

Perlengkapan Apa yang Perlu dibawa?

Berikut adalah beberapa perlengkapan bayi yang sebaiknya Ayah dan Bunda bawa selama bepergian, namun kembali lagi pada kebutuhan anak masing-masing, ya!

  • Popok, tisu basah, krim ruam, alas ganti, dan plastik sampah
  • Car seat, jika naik mobil
  • Perlengkapan/peralatan ASI
  • Kaus kaki, sarung tangan, alas kaki 
  • Pakaian ganti 
  • Selimut 
  • Gendongan 
  • Handuk kecil
  • Susu dan makanan sesuai kebutuhan bayi
  • Botol susu dan dot
  • Botol minum (sippy cup) untuk bayi yang lebih besar
  • Termos tahan panas
  • Penutup telinga, jika bepergian dengan pesawat
  • Mainan dan teether 
  • Obat-obatan pribadi
  • Dokumen penting bayi, seperti dokumen medis dan dokumen perjalanan
  • Perlengkapan makan
  • Stroller jika dibutuhkan

Baca juga: Kurangi 'Drama' Urusan Toilet Saat Traveling, 7 Benda Ini Wajib Dibawa

Kapan Waktu yang Tepat Naik Transportasi?

Dikutip dari KlikDokter, dr. Sepriani Timurtini Limbong menyarankan bepergian dengan bayi di pagi hari atau siang menjelang sore. 

Menurut Artikel Babycenter, untuk bayi dan anak kecil yang bangun pagi, pukul 07.00 pagi bisa jadi waktu yang baik untuk mulai pergi. Namun, hindari opsi tersebut jika mereka tidak terbiasa dan rewel di pagi hari. 

Sedangkan menurut artikel Healthy Children, sulit untuk menentukan waktu mana yang lebih baik karena siklus bangun dan tidur setiap anak bisa berbeda-beda. Jika bayi telah memiliki rutinitas tidur di malam hari, bepergian malam akan lebih nyaman.

Apa yang Perlu dilakukan Jika Bayi Rewel di Perjalanan? 

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan jika bayi rewel di perjalanan, terlebih jika Bunda menggunakan transportasi umum.

  1. Buat bayi nyaman dengan melakukan kontak dengan bayi, misalnya dengan menyusui atau memberi empeng, memeluk, mengayun-ayun, menggendong, atau mengusap punggungnya dengan lembut. 
  2. Untuk bayi baru lahir, Bunda bisa memberikan suara-suara yang menenangkan bayi (white noise), seperti suara Bunda berbisik “ssshssshh” atau “hmmmmhhmm”, senandung lembut Bunda, atau dekatkan telinga bayi ke arah dada Bunda untuk mendengar detak jantung Bunda.  
  3. Hindari memberi porsi makan yang berlebihan karena bisa membuat perut bayi tidak nyaman di perjalanan.
  4. Buatlah suasana mudik yang nyaman, siapkan mainan untuk anak agar mereka tidak bosan dan jenuh.
  5. Jika anak rewel karena mabuk perjalanan, coba beri  air minum hangat, aromaterapi, atau obat antimabuk perjalanan. 

Semoga perjalanan mudik Lebaran Bunda sekeluarga aman dan lancar, ya!



Sumber: 

https://kumparan.com/kumparanmom/20-list-perlengkapan-bayi-saat-mudik-1xxhfApTGjc/3

https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-bayi/tips-liburan-membawa-bayi

https://www.healthychildren.org/English/safety-prevention/on-the-go/Pages/Flying-with-Baby.aspx#:~:text=It%20is%20hard%20to%20say,be%20the%20way%20to%20go.

https://www.mitrakeluarga.com/artikel/bayi-rewel

https://www.klikdokter.com/ibu-anak/tips-parenting/tips-cegah-anak-rewel-dalam-perjalanan-mudik

 

Penulis Bianca Swasono
Editor Ratih Sukma Pertiwi