
Presiden Perancis Emmanuel Macron pasti tidak pernah menyangka, ketika dirinya tengah bersiap untuk menuruni tangga pesawat kepresidenan saat mendarat di Hanoi, Vietnam, tiba-tiba wajahnya didorong oleh sang istri, Brigitte Macron.
Sadar bahwa kamera awak pers telah mengarah pada mereka, Macron melambaikan tangan dengan kagok, lalu menghilang kembali ke dalam pesawat.
Tak jelas apa yang terjadi pada pasangan ini menit-menit sebelum pesawat mendarat, Senin (26/5/2025) itu. Tetapi siapapun yang mengalami insiden yang sangat pribadi tersebut pasti sangat malu. Apalagi hal itu terjadi pada kepala negara yang selayaknya disegani.
Baca juga: Anak Mogok Sekolah, Pahami Rasa Takut Mereka dan Hadapi Sama-sama
Saat akhirnya mereka menuruni tangga pesawat, Macron (47) tampak menyodorkan lengan kanannya agar Brigitte (72) memeluknya. Tetapi rupanya Brigitte Macron tidak menanggapi “tawaran berdamai” tersebut.
Alhasil, Macron harus menebalkan muka ketika harus muncul di depan publik bersama sang istri pada hari terakhir kunjungan mereka ke Hanoi, Vietnam, Selasa (27/5/2025). Saat tiba di Hanoi University of Science and Technology, mereka terlihat saling bergandengan tangan.
Sore harinya, mereka bahkan terlihat tos-tosan ketika menaiki pesawat untuk meninggalkan Vietnam. Mereka lalu berbalik untuk melambaikan tangan dengan senyum lebar.
Bukan Video AI
Menanggapi para reporter yang penasaran dengan insiden yang terekam kamera awak Associated Press tersebut, Macron berusaha segera mengalihkan perhatian publik.
“Waktu itu saya sedang berselisih tentang sesuatu yang tidak penting dengan istri saya,” kilahnya. “Itu bukan apa-apa. Saya kaget juga sih, karena itu menjadi semacam musibah global sampai orang-orang membahas berbagai teori untuk menjelaskannya. Nggak lah.”
Namun, rumor tersebut semakin santer. Kantor Macron yang awalnya mengeluarkan pernyataan bahwa video tersebut adalah video palsu yang dibuat oleh AI, beberapa jam kemudian malah mengakui bahwa klip tersebut asli.
Baca juga: Orang Tua Lebih Sayang Anak Perempuan dan Anak yang Gampang Diatur, Benar Nggak Sih?
Macron berkilah bahwa selama tiga minggu terakhir, ia juga dituduh menggunakan kokain bersama PM Inggris Sir Keir Starmer dan Kanselir Jerman Friedrich Merz. Lalu adegan salamannya dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pun ditanggapi dengan berbagai spekulasi.
“Dan sekarang saya (disebut) sedang bertengkar dengan istri saya. Dalam tiga video tersebut, saya mengambil tisu, menjabat tangan seseorang, dan bercanda dengan istri saya, seperti yang sering kami lakukan. Tidak lebih.
“Semua ini tidak benar... jadi sudahlah, rileks,” ujarnya.
Seorang pejabat Istana Elysee pun meminta agar masyarakat tidak membesar-besarkan momen tersebut. Peristiwa itu bukanlah suatu pertengkaran antara pasangan yang sudah menikah sejak 2007.
“Itu adalah momen ketika presiden dan istrinya bersantai sambil bercanda untuk terakhir kalinya sebelum memulai perjalanan. Itu momen kedekatan mereka,” kata pejabat tersebut.
Hubungan murid dan guru
Namun pernyataan-pernyataan tersebut rupanya tidak menghentikan warganet, bahkan media besar seperti Time, untuk mengungkit awal hubungan mereka yang problematik.
Seperti diketahui, Emmanuel Macron bertemu Brigitte Trogneux, yang lebih tua 24 tahun, ketika dirinya masih menjadi murid berusia 15 tahun di sekolah swasta di mana Brigitte menjadi guru.
Baca juga: Mengapa Makin Banyak Orang Memilih Childfree? Survei Baru Ini Mengungkap Alasan Sebenarnya!
Saat itu Brigitte sudah menikah dan punya tiga anak, bahkan anak perempuannya sekelas dengan murid laki-laki yang kelak menjadi suaminya itu. Brigitte menjadi pembimbing dalam suatu workshop teater di sekolah, dan menjadi dekat dengan Macron ketika mereka mempersiapkan suatu drama teater.
Dalam biografinya yang diterbitkan tahun 2017, Emmanuel Macron: A Perfect Young Man, orang tua Macron mengatakan bahwa mereka memindahkan anaknya dari sekolah begitu mengetahui tentang hubungan guru dan murid itu.
“Waktu Emmanuel bertemu Brigitte, jelas kami tidak mengatakan, ‘Wah, hebat!’” tukas ayah Macron.
Meskipun usia 15 tahun sudah dianggap dewasa di Perancis, orang tua Macron masih mencoba mendesak Brigitte untuk tidak menemui anak mereka sampai betul-betul dewasa.
Namun, Brigitte hanya menanggapi permintaan tersebut dengan mengatakan bahwa dia “nggak bisa janji”. Terbayang betapa dongkolnya orang tua Macron mendengar jawaban itu.
Mereka akhirnya menikah tahun 2007 setelah Brigitte menceraikan suaminya. Ketika itu usia Macron 29 dan Brigitte 42 tahun. Dari hubungan tersebut, mereka tidak memiliki anak.
Sumber: SheKnows, The Daily Mail