
Lucy Guo, tech entrepreneur yang juga salah satu perempuan terkaya di dunia pada tahun 2025, menawarkan inspirasi baru tentang makna kekayaan sejati di masa ketika orang gemar flexing.
Alih-alih terbuai dengan gaya hidup mewah yang sering kali dilekatkan pada para miliarder, perempuan dengan kekayaan sekitar 1,3 miliar dolar AS itu memilih berjalan di jalur yang berbeda, yaitu gaya hidup sederhana dan penuh perhitungan.
Prinsipnya yang dikenal sebagai “Act Broke, Stay Rich” menjadi filosofi yang menarik dan sangat relevan, terutama bagi generasi muda yang mulai sadar akan pentingnya stabilitas finansial dan kebebasan diri.
Hidup Sederhana di Tengah Kekayaan
Meski memiliki aset bernilai triliunan rupiah, Lucy Guo tetap menjalani keseharian yang jauh dari kemewahan. Salah satu contoh kecil namun sangat simbolis adalah keputusannya menggunakan Honda Civic tua sebagai kendaraan sehari-hari.
Baca juga: Asri Welas Buka-bukaan: Anak Sulungku Mengambil Peran Ayah untuk Adik-adiknya
Pilihan ini bukan karena keterbatasan finansial, melainkan karena ia menolak ide bahwa mobil mewah bisa menjadi ukuran kesuksesan atau validasi sosial. Selain itu, ia sering mengandalkan barang-barang gratisan atau barang diskonan untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk pakaian yang dibeli dari situs belanja online dengan harga terjangkau.
Dengan gaya hidup ini, co-founder Scale AI ini menggarisbawahi bahwa hemat bukan berarti kekurangan, melainkan menciptakan ruang kebebasan dari tekanan sosial dan konsumerisme berlebihan.
Kebiasaan inilah yang sering kali memaksa seseorang untuk tampil lebih dari yang sebenarnya diperlukan.
Prioritaskan Pertumbuhan Finansial, Bukan Gaya Hidup
Kunci keberhasilan Lucy Guo tidak hanya terletak pada penghasilannya yang besar, tetapi lebih pada cara ia mengelola kekayaannya. Alih-alih menghamburkan uang untuk barang-barang mewah yang cepat habis nilainya, Lucy Guo memilih menyalurkan dana ke aset produktif, terutama investasi di sektor teknologi dan startup yang memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang.
Filosofi “Act Broke, Stay Rich” menurutnya berarti tetap hidup sederhana dan menghindari gaya hidup glamor yang tidak berkelanjutan, sekaligus membiarkan modal bekerja secara pasti untuk membangun kekayaan secara berkelanjutan. Ini adalah pendekatan yang mengutamakan kestabilan dan pertumbuhan daripada kesan sesaat.
Utamakan Fleksibilitas dengan Menyewa Properti
Dalam urusan tempat tinggal, Lucy juga menunjukkan pola pikir yang tidak biasa bagi para miliarder. Ia memilih tinggal di apartemen sewaan, bukan membeli properti mahal yang mengambil porsi besar dalam kekayaan dan mengikatnya secara fisik di satu tempat.
Baca juga: Michelle Obama Tegaskan, Parenting yang Baik Bukan Berarti Anggap Anak Jadi Teman
Pilihan ini memberikan fleksibilitas untuk bergerak cepat jika ada peluang baru, baik di kota lain maupun negara lain. Menurut perempuan kelahiran 14 Oktober 1994 ini, kebebasan bergerak dan beradaptasi terhadap peluang baru adalah "aset" yang jauh lebih penting ketimbang kepemilikan aset fisik yang bisa menjadi beban.
Pandangan ini sekaligus memperluas pemahaman soal aset dan investasi yang selama ini kerap terpaku hanya pada kepemilikan.
Sosialisasi yang Otentik, tanpa Perlu Ajang Pamer
Walaupun hidup sederhana, Lucy Guo tidak menolak kesenangan dan kebersamaan. Ia kerap mengadakan acara santai bernama Lucypalooza, pesta kecil yang diadakan untuk teman-temannya di industri teknologi.
Namun, festival ini jauh dari kesan glamor atau ajang pamer kekayaan. Lucypalooza berfokus pada komunitas dan dukungan yang tulus, menciptakan ruang sosial yang sehat dan otentik tanpa perlu menggembar-gembor kemewahan.
Ini menegaskan filosofi hidup Lucy Guo bahwa kebahagiaan dan kesenangan dapat dirayakan tanpa harus mengorbankan prinsip kesederhanaan.
Kaya Itu Soal Kebebasan, Bukan Pengakuan
Untuk Gen Z yang tumbuh di tengah budaya hustle dan flexing, pesan Lucy Guo sangat kuat. Ia menekankan bahwa kaya sejati bukan tentang menunjukkan kepada dunia siapa kita, tapi tentang kebebasan mengatur hidup sendiri, baik secara finansial maupun waktu.
Baca juga: Konsumsi Vitamin D saat Hamil Sangat Membantu Kecerdasan Anak
Kemerdekaan dari tekanan sosial untuk selalu tampil glamor dan terjebak dalam konsumerisme berlebihan ini merupakan inti dari filosofi “Act Broke, Stay Rich”. Bagi Lucy Guo, memiliki kendali penuh atas uang dan waktu adalah aset paling berharga yang harus dijaga dengan bijak.
Tidak Semua Kekayaan Harus Terlihat
Lucy Guo membuktikan dengan gaya hidupnya bahwa kekayaan tidak harus selalu dikenakan sebagai tanda pengenal yang mencolok. Mengenakan pakaian murah, naik mobil biasa, dan hidup dengan sederhana tidak menghilangkan status miliarder yang dimilikinya.
Justru sebaliknya, kekayaan yang tidak diumbar memberikan ketenangan dan kontrol yang lebih besar atas hidup. Ini menjadi pelajaran penting bahwa nilai seseorang bukan dilihat dari apa yang mereka pakai atau tunjukkan, melainkan dari kebijaksanaan dan visi dalam mengelola kehidupan dan keuangan.
Sumber: NY Post, Kompas.com, Breaking Broke