Love as powerful as your mother’s for you leaves its own mark to have been loved so deeply .. will give us some protection forever.
J.K. Rowling

Jangan Panik Jika Anak Bertanya soal Demo, Begini Cara Menjelaskannya!

author
Dini Adica
Kamis, 4 September 2025 | 16:27 WIB
Ilustrasi: Menjelaskan makna demonstrasi pada anak penting agar anak memahami konsep keadilan. | SHUTTERSTOCK/GROUND PICTURE

Seminggu yang lalu, aksi massa besar-besaran serentak terjadi di berbagai kota. Ribuan buruh dan mahasiswa melakukan demontrasi di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (28/8/2025) untuk menyampaikan tuntutan mereka terkait kesejahteraan dan ketenagakerjaan.

Sayangnya, unjuk rasa yang semula merupakan aksi damai berubah menjadi rusuh. Terjadi bentrokan antara aparat dan beberapa elemen masyarakat, salah satunya pengemudi ojek online. Kamis malam itu kerusuhan makin berkobar setelah kendaraan taktis Brimob melindas Affan Kurniawan, salah satu driver ojol. Peristiwa itulah yang kemudian memicu kemarahan masyarakat.

Baca juga: Waspada Penyakit Campak, Ini Penyebab, Gejala, dan Komplikasi yang Ditimbulkan

Jelaskan dengan Bahasa yang Sederhana

Ketika hampir semua platform media sosial, TV, dan media online menyiarkan berita-berita mengenai bentrokan massa, kerusuhan, pembakaran, atau penjarahan, Bunda pasti langsung kepikiran: Bagaimana cara menjelaskan makna demonstrasi pada anak? Apalagi anak sekarang cepat sekali tanggapnya, sehingga mampu menyerap informasi tanpa kita sadari.

Pertanyaan seperti, “Demonstrasi itu apa sih, Bunda? Gas air mata itu untuk apa?” pasti akan sering terdengar. Daripada mereka terus bertanya dan malah jadi salah paham, lebih baik Bunda membantu mereka memahaminya dengan bahasa yang sederhana.

Hal ini pula yang dialami oleh penyanyi Andien, yang harus menjelaskan situasi tersebut pada kedua putranya, Kawa dan Tabi.

"Bahwa rakyat turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi ada pemerintah. Idealnya, rakyat bicara baik-baik dan barengan cari solusinya.

"Tapi ketika diskusi nggak berhasil, akhirnya terjadi protes dan demo di jalanan. Kadang di jalan, terjadi bentrokan, hingga timbul kekerasan,” tulisnya di akun Instagram-nya.

Andien juga menjawab dengan bijak ketika Tabi bertanya apakah dia bisa ikut demo.

"Untuk sekarang, Tabi di rumah aja sama ibu. Kita doakan yang terbaik untuk kakak-kakak mahasiswa, semoga perjuangan mereka membuahkan hasil yang baik," jelasnya.

Baca juga: Kapan Harus Imunisasi Campak untuk Mendapat Manfaatnya dalam Jangka Panjang?

Apa itu demonstrasi?

Bunda bisa menjelaskan makna demonstrasi pada anak mulai dari hal yang paling mendasar, bahwa demo itu saat sekelompok orang berkumpul untuk menunjukkan pendapat mereka. Kadang mereka setuju sama sesuatu, kadang tidak setuju, dan mereka ingin orang lain tahu.

Jadi, konsepnya simpel: demo adalah cara orang menyampaikan apa yang mereka rasa benar atau salah.

Mengapa orang berdemonstrasi?

Tujuan demonstrasi bisa dijelaskan lewat konsep adil dan tidak adil, mengingat anak-anak sangat peka dengan ketidakadilan. Misalnya, kalau mainan favoritnya dipinjam tetapi tidak dikembalikan, pasti dia bilang, “Nggak adil!”

Namun Olivia Higgins, pendiri Queerly Elementary, menyarankan, daripada fokus pada apa yang ditentang (misalnya, perang yang tidak adil), lebih baik fokus pada apa yang diperjuangkan (contohnya, perdamaian).

Ini membuat pesan yang disampaikan lebih kuat dan mudah dipahami anak, karena orang akan lebih tertarik untuk mendukung tujuan positif daripada hanya menentang sesuatu.

 

Bagaimana cara berdemontrasi?

Soal cara orang demonstrasi, anak-anak biasanya suka contoh yang konkret. Bunda bisa bercerita, “Biasanya orang demo itu jalan bareng-bareng di jalan sambil bawa papan tulisan. Ada juga yang nyanyi, teriak yel-yel, atau bikin karya seni dan lagu khusus buat menyampaikan pesan.”

Baca juga: Penyebab Anak Mudah Mabuk Perjalanan, Begini Cara Mencegah dan Kiat Mengatasinya

Jika ingin memberi gambaran yang lebih luas, jelaskan juga bahwa ada yang membuat petisi, tidak membeli produk tertentu (boikot), atau duduk rame-rame di suatu tempat (sit-in).

Dilakukan dengan Damai

Satu hal penting yang perlu Bunda tekankan saat menjelaskan makna demonstrasi pada anak, yaitu bahwa banyak aksi unjuk rasa yang berjalan dengan damai. Kata “melawan” bukan berarti bakal ada perkelahian fisik. Kita bisa ubah kalimat dari “kita melawan ketidakadilan” menjadi “kita berjalan untuk keadilan.” Lebih menenangkan, tapi tetap memberi rasa berdaya ke anak.

Kalau kamu sendiri ikut demonstrasi, anak juga bisa diajak ngobrol soal motivasi pribadi. Misalnya, kamu bilang, “Kita ikut karena kita percaya penting banget menjaga perdamaian,” atau “Kita ingin semua orang diperlakukan adil.”

Jadi, fokusnya ke apa yang kita dukung, bukan hanya apa yang kita tolak. Dengan begitu, anak lebih mudah merasa nyambung sama tujuan aksi itu.

Baca juga: Growth Mindset, Kunci Gen Z Jadi Versi Lebih Baik, Ini Cara Menerapkannya

Apakah Demonstrasi Selalu Berhasil?

Apa hasil dari demo juga perlu disampaikan pada anak. Demo bisa membuat orang berpikir ulang, bisa membuat pemimpin mendengar, kadang bahkan menghasilkan aturan baru.

Upaya tersebut memang tidak selalu langsung berhasil, tapi banyak perubahan besar dalam sejarah itu yang diawali dari demonstrasi. Jadi, demo menjadi semacam langkah awal untuk membuka percakapan penting.

Jadi Bun, tak usah langsung khawatir jika anak bertanya soal demonstrasi. Justru hal ini jadi kesempatan bagus untuk memperkenalkan mereka pada konsep keadilan, hak menyuarakan pendapat, dan cara-cara damai untuk membuat perubahan.

Dengan bahasa yang sederhana, Bunda bisa menjelaskan makna demonstrasi pada anak. Anak pun bisa paham bahwa orang yang lagi demo itu bukan sekadar kumpul-kumpul, tapi ada tujuan penting di baliknya.

Sumber: Kiddle.co, Huffington Post, Instagram @andien

Penulis Dini Adica
Editor Dini Adica